icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bayiku Bukan Untukmu

Bab 4 sejak sore meninggalkan

Jumlah Kata:1019    |    Dirilis Pada: 23/08/2025

menusuk indra penciuman Nayla. Ia duduk di kamar tamu, menatap bayi kecil yang terlelap di buaian sederh

masuk ke dunia yang b

adis yatim piatu yang hanya tahu bekerja dan bertahan hidup, kini ia harus berperan sebagai

ebuah perasaan yang bahkan tidak bisa ia definisikan. Entah itu

ih melekat di tubuh tegapnya. Sejenak ia berdiri di ambang pintu, menatap Nayla tanpa suara.

a Arkan akhirnya

ya lelah sekali, mungkin karena

mbut, kontras dengan citranya yang penuh kekerasan. Nayla memperhatikan, d

an tiba-tiba menarik ponsel dari saku,

eh cepat. "

bergerak. Mereka tahu aku sedang meny

henti. "Maksudmu... mere

an masuk dengan gambar samar, seolah diambil diam-diam dari kejauhan. Foto itu menampilkan bagian luar

gin. Ia merasakan kulitnya merind

in menyerangku lewat titik terlemah. Dan sekarang

rat. "Jangan-jangan ini salahku. Aku yang i

kau tidak ada di sini, kemungkinan besar bayi ini sudah me

da kehangatan yang tak ia sangka men

. Ia tahu orang-orang yang mengejar Arkan bukanlah orang biasa. Dunia yang melibatkan Arkan

an ada seseorang yang mengintai dari luar. Arkan terlihat tenang, duduk di ruang tamu dengan laptop t

ranikan diri mendeka

da waktu untuk itu. Aku ha

nar akan datang kemari?" s

udah datang. Hanya saja belum menyerang

ofa seberang Arkan, mencoba menenangkan diri. Namun

ncar bayi ini? Apa h

rdiam, seolah menimbang sesuatu. Akhirnya, ia menjawab lirih, "Bayi ini adalah kunci. Merek

la berkerut. "Aku

memotong. "Yang perlu kau tahu hanya satu: aku tidak

itu. Ada sesuatu dalam suara Arkan-bukan sekadar janji

luar. Seperti batu dilemparkan ke arah pagar besi. Alarm k

Pegang bayinya. Janga

ia itu sudah meraih pistol dari balik me

nangis, mungkin merasakan kegelisahan ibunya. Nayla menggoy

cepat di layar CCTV. Setidaknya ada tiga orang. Nayla b

jata? Bagaimana jika Arkan kalah? B

n keras, membuat Nay

. Nayla menutup mulut bayi, bukan untuk membungkam, tapi mencoba menenangk

terasa sepe

keras. Nayla refleks menjerit kecil

an, dan ada bercak darah di lengannya. N

Untuk sekarang,"

gin bertanya banyak hal, tapi yang ke

ya, lalu mengangkat b

ingatan nyata bahwa ancaman sudah di depan mata. Dan mulai

yi yang sudah kembali tenang, lalu menoleh pada Arkan y

ini, mungkin lebih banyak orang. Aku harus membawa Nayla

isebut. Ia sadar, dirinya kini ben

baru. Ia menggenggam bayi itu lebih erat. Apapun yang t

juga tidak akan bisa begitu saja m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 waktu semalam2 Bab 2 disiapkan oleh Arkan3 Bab 3 malam pertama4 Bab 4 sejak sore meninggalkan5 Bab 5 ketika ia mengusap pipi si kecil6 Bab 6 musuh7 Bab 7 Hangat tubuh mungil8 Bab 8 Bayi mungil di dalam gendongannya9 Bab 9 nyaris tak terlihat10 Bab 10 menekan luka di perut11 Bab 11 Nayla dan bayi itu12 Bab 12 hutan malam13 Bab 13 terbangun karena lapar14 Bab 14 Ada sesuatu yang mengganjal15 Bab 15 lebih kelam dari yang bisa dibayangkan Nayla16 Bab 16 benih rasa penasaran17 Bab 17 Sepanjang perjalanan18 Bab 18 membuatnya semakin waspada19 Bab 19 menyerupai20 Bab 20 penyimpanan tua kini berubah21 Bab 21 konsekuensinya22 Bab 22 Suasana di dalam gudang tua23 Bab 23 menahan rasa sakit dari luka24 Bab 24 Bertahanlah25 Bab 25 dinding kayu rapuh26 Bab 26 melawan27 Bab 27 tak sadarkan diri28 Bab 28 Aku harus berhenti29 Bab 29 perlindungan sementara30 Bab 30 jangan paksa dirimu31 Bab 31 keputusasaan32 Bab 32 ketakutan33 Bab 33 sebagai seorang ibu34 Bab 34 sisa luka perkelahian35 Bab 35 Di seberang ruangan36 Bab 36 membalut luka37 Bab 37 tanda menyerah38 Bab 38 entah di mana39 Bab 39 bayinya ditahan40 Bab 40 merasakan ancaman41 Bab 41 bukan hanya miliknya42 Bab 42 masih mengepung daratan43 Bab 43 Apakah mereka masih hidup 44 Bab 44 penyesalan akan menghantamnya45 Bab 45 sunyi yang bukan berarti aman46 Bab 46 Dua orang penjaga47 Bab 47 bayi kecilnya bergerak sedikit48 Bab 48 mengalahkan suara tembakan49 Bab 49 Aku nggak mau ninggalin kalian50 Bab 50 Remuk51 Bab 51 membawa ransel penuh perlengkapan seadanya52 Bab 52 terlacak musuh53 Bab 53 nyaris tak terdengar54 Bab 54 masih berkeliaran55 Bab 55 mengeluarkan suara kecil56 Bab 56 Pondok tua57 Bab 57 perlindungan yang bisa ditemukan