Bayiku Bukan Untukmu
/0/27410/coverbig.jpg?v=f046391d4877ea0789b06f1cbdbfb8ac&imageMogr2/format/webp)
kota. Petir sesekali menyambar, menyalakan cahaya kilat yang membuat bayangan pepohonan di
ing rasa panik yang tak terkendali. Ia baru saja mendengar suara letusan senjata dari
ampai..." bisik Nayla
g pintu dan melihat seorang bayi mungil di dalam boks kayu, menangis keras ketaku di sini..." ucap Nayla pelan,
Suara pintu ditendang keras bergema dari arah rua
k dan botol susu, lalu menutupinya dengan kain. Ia menempelkan bayi itu k
i dapur, suara laki-
biarkan ada
, memeluk bayi itu erat-erat. Keringat dingin me
arikan diri. Lalu matanya tertumbuk pada pintu kecil menuju gudang penyimpanan.
"Tolong, Tuhan... lindungi bayi ini...
dekat, lalu menjauh. Nayla menunggu lebih lama, baru berani berg
gerbang kecil, sorotan lamp
EI
ekuat tenaga sambil menggendong bayi. Dari belakang,
gotori kakinya, napasnya semakin berat, tapi ia tak
a aman..." Nayla berusaha menenangkan, mes
pu depan menyilaukan pandangannya. Pintu terbuka, dan seorang pria ke
uk!" serun
rang asing ini. Tapi suara teriakan para pengejar semakin
ncang menembus hujan. Nayla menoleh k
nyanya, suarany
menoleh sebenta
abnya singkat,
ang digendong Nayla.
. "Aku harus melindunginya... mereka s
u yang tengah dipikirkannya dalam-dalam. Mobil terus melaju mening
dari sesuatu yang Nay
ut mendapati dirinya tidur di sofa dengan bayi masih di pelukan. Di meja ada termos
Arkan keluar dari kamar
angun?" tany
"Kenapa kau membawaku ke sini?
at-lekat. "Kalau semalam aku tidak meno
m. Ia sadar,
rima kasih," lanjut Arkan.
?" Nayla meng
"Aku butuh seorang istri...
i dari gendongannya. "Apa ma
n dulu sebelum kau menolak. Aku akan membayarmu satu mili
a itu terasa seperti le
" tanyanya p
rada dalam masalah besar, Nayla. Aku butuh seseorang yang bisa kupercaya untuk menjalani peran ini. Dan
tidak punya siapa-siapa. Yatim piatu sejak kecil, hidupny
adi istri orang
idak bisa," u
melindungi anak itu, bukan? Kalau kau menolak, mereka yang memburu kalian akan men
ih terlelap. Hatinya remuk. Ia tidak ingin ana
keluarga. Kalau tidak, siapa pun bi
orang pembantu sepertinya, mana mungkin bisa m
aku setuju... apa jaminannya k
Ia menatap Nayla lurus-lurus. "Aku tidak pe
yang membuat Nayla percaya. Meski samar, ia merasa Ark
yla mengangguk. "Baiklah... aku
pertama kalinya sejak mereka bertemu
a pasrah. Ia tahu, sejak malam berdarah
orang pembantu tak berarti menjadi seorang istri kontrak