icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kakakku Mencuri Tunanganku, Kini Aku Menggoda Bosnya

Bab 5 ruang makan

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 31/07/2025

duduk bertiga-aku, Kirana, dan Raditya. Ada ketegangan yang masih menggantung di udara, tapi

ing Kirana, lalu menoleh ke arahku. "Sa

u, tapi juga tidak dingin. Aku m

polos. "Ayah, Kak Anya hari ini bantu aku latiha

matanya sedikit melunak.

keberatan," j

a. Kirana akan lebih perca

n penuh, tapi cukup untuk me

a mengenakan gaun putih dengan pita merah di

i barisan depan ya, bia

gguk. "Tentu. Aku akan t

. Ia mengenakan kemeja biru tua, rambutnya rapi seperti biasa, dan ma

membacakan puisi pendeknya tentang "keluarga

n lembut untukku. Bahwa rumah bukan sekadar tempat ti

n sorak tepuk tangan bergema,

Anya! Aku

sementara aku memeluk mereka berdua. Da

itu tidak ber

ponsel Raditya berdering. Ia tampak engg

al

perempuan dari seberang-n

tidak tertarik, Siska. Aku su

je

dmu?" tany

mencoba membaca situa

h ancaman murah

p panggilan, l

identitas palsumu ke media. Termasu

tercekat

dak ikut kerja samanya, dia akan 'menghan

t. "Kita harus lakukan sesuatu

"Aku tidak akan biarkan dia atau siap

at. "Kamu...

ng ke rumah ini dengan niat buruk... tapi tidak keluar dengan membaw

kata. Hanya air mata y

udian, Siska

. Ia muncul saat jam makan siang, membawa satu

ertemuan kecil. "Riwayat nama aslinya, pekerja

k diam, menatapnya

barkan semuanya. Media gosip pasti senang membahas

eringai, p

p itu perlahan. Me

p itu dan menatap k

bedanya aku d

oleh sini

yang salah. Dan kamu... bahkan tidak t

iska me

u hal yang pasti-aku tidak akan pernah ikut dalam proyekmu. Dan kamu baru

eletakkan map

ya. Atau aku akan pastikan kamu tidak hanya kehilang

ya menceritakan

nya. "Dia pikir aku akan takut kehilangan repu

ak percaya m

indungiku?"

siapa kamu sekarang. Aku bisa membedakan orang yang datan

"Apa kamu percay

juga tahu. Dan sekarang, hanya

pa

kamu harus mengakhiri apa yang belum selesai. Kamu harus hadapi Si

menu

tahu...

t ini dulunya favoritku dan Devan. Sekarang, aku berdiri di sana untuk pertama kalinya s

ska dan Deva

dan duduk t

benar-benar data

tap mere

hal," kataku tenang. "Aku t

hal kamu yang dulu menangi

kan bagian dari permainan kalian. Dan aku tidak

ku canggung.

hanya satu: berhentilah mencoba mengendalikan hidupku.

n menyerang balik

emuanya dimulai dari kebohongan, sekarang aku hidup den

balik d

ma kalinya... a

gin lembut menerpa rambutku. Di dalam, Kirana tert

lku, menyampirkan

ah mengha

Aku tidak lagi ta

kecil. "Kamu

enata

u ju

iam se

ak bisa lagi memaafkanku, tolong beri tah

enggam t

aafkanmu, aku tidak akan

uk. Menaha

aimu, Radity

balas

mencintaimu.

aku tidak merasa sedang menyamar. Aku adalah aku. Dan u

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 melamar posisi pengasuh2 Bab 2 Malam pertama di rumah Raditya3 Bab 3 Hati yang Mulai Berkhianat4 Bab 4 kekecewaan5 Bab 5 ruang makan6 Bab 6 Siang harinya7 Bab 7 Wajahku dirias tipis8 Bab 8 melihat tingkah Raditya yang mencoba membuat wajah lucu9 Bab 9 tubuhku mulai menunjukkan gejala yang tidak biasa10 Bab 10 membangunkan Raditya yang masih tertidur11 Bab 11 Raditya yang baru pulang dari kantor langsung menghampiri12 Bab 12 awalnya mencoba menahan diri13 Bab 13 Mama bangga banget sama kamu14 Bab 14 membuatku waspada15 Bab 15 menunggu sarapan16 Bab 16 sedang asyik menyantap pancake17 Bab 17 menenangkan Anya18 Bab 18 hanya karena satu orang19 Bab 19 Apa benar ini akhir dari semuanya 20 Bab 20 sesekali mencuri pandang21 Bab 21 pulang sekolah22 Bab 22 mengenakan sweater abu-abu23 Bab 23 Surat undangan24 Bab 24 Suasana bandara25 Bab 25 New York26 Bab 26 Setelah acara27 Bab 27 suasana di kantor28 Bab 28 Pesan dari Siska29 Bab 29 membuatnya terjaga30 Bab 30 ruang kerja31 Bab 31 pandangannya menerawang32 Bab 32 Raditya belum kembali sejak pagi33 Bab 33 teman lama34 Bab 34 mempersiapkan diri35 Bab 35 kenyataan tak pernah seindah harapan36 Bab 36 Sayang37 Bab 37 perusahaan tempat Devan38 Bab 38 Borgol di pergelangan tangannya39 Bab 39 Pintu kamar diketuk pelan40 Bab 40 Anya berhenti di ambang pintu41 Bab 41 kebahagiaan42 Bab 42 khawatir43 Bab 43 berkas44 Bab 44 selama ini tersembunyi45 Bab 45 mengancam dirinya46 Bab 46 mengatur beberapa orang47 Bab 47 bermain di halaman48 Bab 48 Hari ini terlihat damai