icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kakakku Mencuri Tunanganku, Kini Aku Menggoda Bosnya

Bab 3 Hati yang Mulai Berkhianat

Jumlah Kata:1126    |    Dirilis Pada: 31/07/2025

etiap malam diakhiri dengan suara dongeng yang kubacakan sampai ia terlelap. Aku tidak pernah

dunia mereka, semakin kabur garis

an ke dapur untuk minum. Tak sengaja, kudengar suara Ra

Kalau mereka tidak menghormati batas waktu

lawan bicaranya se

tu saya bersama putri saya hanya untuk menuruti orang

lalu lama, hingga lantai

ih lebar. "Anya?"

gar," kataku buru-buru. "Saya

mpiriku. "Tak apa. Kamu sering begitu ten

bih suka tak terlihat. Kecuali kal

rtawa begitu. Dan jujur, itu menyesakkan. Karena dalam pikiranku, suara tawa i

las air juga, "aku rencana libur akhir pekan i

ak quality t

eberatan, ikutlah,"

memb

pa

ahu kamu bisa pegang situasi. Dan di

u, padahal hatiku

Kalau memang

m. "Terima k

pengasuh. Bukan seka

Raditya di Puncak. Rumah kayu dengan halaman luas, pohon pinus

i?" Kirana berseru kegira

gguk. "Tiga ha

kin istana

turun dari mobil. Ia melompat-lompat baha

mar, aku duduk di balkon, menatap hijaunya pemandangan.

main puzzle di

angguk, menikm

ngan istri. Tapi sejak dia p

kejut dia menyeb

g. Apa Bapak... masih s

ukup lama seb

s ke Kirana. Dia... warisan terakhir dari m

irana sangat berun

g kamu ada untuk

li. Kalimat itu, cara dia m

aku tidak lagi berperan.

jakku duduk di dekat perapian. Hanya kami berdua.

gkir teh di tangannya. "Apa yang membuatmu ingin j

mene

enci. Karena latar bela

urus anak membuat saya merasa dibutuhkan, d

uk. "Aku paham. Kita semua punya

a napas lega. Ia tida

is. Menangis karena aku tidak tahu lagi siapa diriku

tanya pada diri sendiri, apa yang

elakang vila. Kirana bermain air, tertawa-tawa memercikkan kami berdua. Rad

-pengasuh sebelumnya," katanya pelan,

" tanyaku, pura-

ekerjaan. Kamu benar-benar hadir.

a dia tahu niat asliku

berikutnya m

i. Bukan hanya sebagai pengasuh Kirana. T

e

Tapi kata-kata ter

dari ke

.. s

berlari ke arah kami, memeluk kami berd

. "Ayo kita bua

n makan bersama seperti keluarga kecil.

lupa bahwa aku datang

itu tidak be

ga, ponsel

tak di

Ini aku

menjatuhk

mau

Raditya. Kamu pikir kamu bis

"Aku tidak tahu

aik-baik, Anya. Kalau kamu berani macam-macam, aku

angan pekerjaan? Atau takut Raditya berpihak padaku

cuma mau bilang... berhenti. Sebelum k

gan te

i ranjang. Nafas be

benar-benar membo

nyak diam. Raditya sempat bertanya

"Aku nggak mau kita pulang. Aku suka

t. "Kita masih aka

hatiku, aku

yang kutanam, mungkin ak

ah Raditya dan Kirana masih akan

tempat tidur. Di dalamnya ada foto lama. Aku, Devan, dan... Siska.

tas foto itu terbakar pelan. Namun rasa sak

ar suara langkah k

k

a. "Kirana mimpi bur

an api, menyimpan si

u, aku kembali me

Saya akan

u... mulai berkhianat pada re

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 melamar posisi pengasuh2 Bab 2 Malam pertama di rumah Raditya3 Bab 3 Hati yang Mulai Berkhianat4 Bab 4 kekecewaan5 Bab 5 ruang makan6 Bab 6 Siang harinya7 Bab 7 Wajahku dirias tipis8 Bab 8 melihat tingkah Raditya yang mencoba membuat wajah lucu9 Bab 9 tubuhku mulai menunjukkan gejala yang tidak biasa10 Bab 10 membangunkan Raditya yang masih tertidur11 Bab 11 Raditya yang baru pulang dari kantor langsung menghampiri12 Bab 12 awalnya mencoba menahan diri13 Bab 13 Mama bangga banget sama kamu14 Bab 14 membuatku waspada15 Bab 15 menunggu sarapan16 Bab 16 sedang asyik menyantap pancake17 Bab 17 menenangkan Anya18 Bab 18 hanya karena satu orang19 Bab 19 Apa benar ini akhir dari semuanya 20 Bab 20 sesekali mencuri pandang21 Bab 21 pulang sekolah22 Bab 22 mengenakan sweater abu-abu23 Bab 23 Surat undangan24 Bab 24 Suasana bandara25 Bab 25 New York26 Bab 26 Setelah acara27 Bab 27 suasana di kantor28 Bab 28 Pesan dari Siska29 Bab 29 membuatnya terjaga30 Bab 30 ruang kerja31 Bab 31 pandangannya menerawang32 Bab 32 Raditya belum kembali sejak pagi33 Bab 33 teman lama34 Bab 34 mempersiapkan diri35 Bab 35 kenyataan tak pernah seindah harapan36 Bab 36 Sayang37 Bab 37 perusahaan tempat Devan38 Bab 38 Borgol di pergelangan tangannya39 Bab 39 Pintu kamar diketuk pelan40 Bab 40 Anya berhenti di ambang pintu41 Bab 41 kebahagiaan42 Bab 42 khawatir43 Bab 43 berkas44 Bab 44 selama ini tersembunyi45 Bab 45 mengancam dirinya46 Bab 46 mengatur beberapa orang47 Bab 47 bermain di halaman48 Bab 48 Hari ini terlihat damai