icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kakakku Mencuri Tunanganku, Kini Aku Menggoda Bosnya

Bab 4 kekecewaan

Jumlah Kata:1193    |    Dirilis Pada: 31/07/2025

ku menutup mata, bayangan Raditya yang menatapku penuh kekecewaan terus mengha

akut itu, tapi semakin lam

at. Terlalu dekat, mungkin. Aku mulai ikut dalam kegiatan keluarga kecil mereka-belanja ke sup

tu membuatku meras

ang, aku mulai merasa seperti sedang menghancurkan ses

uara pintu depan mengejutkanku. Langkah kaki sepatu hak tinggi berg

ya ingin berte

ang. Aku meng

sk

si tetap tenang. "Sayang, kamu tunggu sebentar d

rdiri seorang perempuan cantik dengan rambut panjang te

tersenyum tipis. "Halo, Anya

ahu aku di sini?

lupa, aku selalu tahu cara melacakmu. Dan Deva

rbisik tajam. "A

dengan nada manis palsu. "Kebetulan, kami sedang me

n. "Jangan libatkan d

kamu yang dulu datang ke hi

lnya. Tapi sekarang, s

-siapa. Bahwa kamu datang dengan niat jahat," bisik Siska. "Ka

, Raditya muncul

kamu ke sini?" t

"Raditya! Senang akhirnya bisa bertemu langsung. Aku dengar dari

curiga. "Aku belum

memperkenalkan langsung. Lagip

n. "Silakan duduk. Tapi

pesona dan kata-katanya yang mematikan. Inilah Siska. Pandai berpura-pur

iriku berdiri lama di balkon belakan

u baik-b

tya. Aku menoleh,

hanya... sed

sesuatu yang mengganggumu, kamu bisa bicara. Aku b

n menceritakan semuanya. T

aku pelan, "dia b

ya te

hancurkan siapa pun yang i

indari ta

enang. "Tapi kalau dia mengganggu ka

r. "Kenapa... kam

tipis. "Karena

Jangan katakan itu. Jang

spada. Takut Raditya tiba-tiba tahu siapa aku sebenarn

mua itu, aku dan R

duduk di teras belakang. Suasana henin

a ingin tanya,

pa

i dari awal, benar-benar awal... apakah

u seperti pisau. Tepat men

berpikir... andai aku tidak terlalu banyak men

padaku, Anya. Kalau ada hal yang kamu sembun

n berkata. Tapi ketaku

" bisikku. "Tapi

uk. "Aku aka

man itu datang dalam be

nyuruhku menunggu di ruang kepala sekolah. Ternyata, seseorang

ntitasmu tidak benar," kata kepala sekolah dengan nada hati-ha

enjawab dengan, "Saya akan bica

angsung menemui Raditya dan me

na

k punya sertifi

engge

amu tidak bila

. saya tidak datang ke rumah i

tkan alis.

u tahu... waktu

ofa, menatapny

ran. Aku datang ke sini karena... ingi

m. Matanya

h kakakku. Mereka mengkhianatiku. Devan... berpalin

u tahu Raditya-bos Devan-adalah duda kaya yang sedan

Matanya tajam, tap

ka merasa seperti aku dulu. Tapi... semuanya berubah saat aku bertemu Kirana. Dan ka

ngalir tanpa

hanya ingin kamu tahu kebenara

rdiri, mem

ke hidup kami. Berboho

guk, tak sa

anya akhirnya, lalu me

.. aku menangi

etap merawat Kirana, tapi hatiku hampa. Setiap

menyal

menghampiriku dan berkata, "Ayah bilang kamu orang juj

"Kak Anya sa

u. "Aku nggak m

uk ke dapur. Diam-diam,

ahan, di

ak Anya tida

ana sama-sa

lanjut Raditya. "Tapi tidak semua ora

apnya, ma

tahu... kamu menyembuhkan banyak hal

ngan Kirana, lalu

aku bisa jadi orang baik. Kalau k

ku lama, lalu m

wal. Tapi kali ini

ena kali ini... aku benar-benar menjadi Anya. Buk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 melamar posisi pengasuh2 Bab 2 Malam pertama di rumah Raditya3 Bab 3 Hati yang Mulai Berkhianat4 Bab 4 kekecewaan5 Bab 5 ruang makan6 Bab 6 Siang harinya7 Bab 7 Wajahku dirias tipis8 Bab 8 melihat tingkah Raditya yang mencoba membuat wajah lucu9 Bab 9 tubuhku mulai menunjukkan gejala yang tidak biasa10 Bab 10 membangunkan Raditya yang masih tertidur11 Bab 11 Raditya yang baru pulang dari kantor langsung menghampiri12 Bab 12 awalnya mencoba menahan diri13 Bab 13 Mama bangga banget sama kamu14 Bab 14 membuatku waspada15 Bab 15 menunggu sarapan16 Bab 16 sedang asyik menyantap pancake17 Bab 17 menenangkan Anya18 Bab 18 hanya karena satu orang19 Bab 19 Apa benar ini akhir dari semuanya 20 Bab 20 sesekali mencuri pandang21 Bab 21 pulang sekolah22 Bab 22 mengenakan sweater abu-abu23 Bab 23 Surat undangan24 Bab 24 Suasana bandara25 Bab 25 New York26 Bab 26 Setelah acara27 Bab 27 suasana di kantor28 Bab 28 Pesan dari Siska29 Bab 29 membuatnya terjaga30 Bab 30 ruang kerja31 Bab 31 pandangannya menerawang32 Bab 32 Raditya belum kembali sejak pagi33 Bab 33 teman lama34 Bab 34 mempersiapkan diri35 Bab 35 kenyataan tak pernah seindah harapan36 Bab 36 Sayang37 Bab 37 perusahaan tempat Devan38 Bab 38 Borgol di pergelangan tangannya39 Bab 39 Pintu kamar diketuk pelan40 Bab 40 Anya berhenti di ambang pintu41 Bab 41 kebahagiaan42 Bab 42 khawatir43 Bab 43 berkas44 Bab 44 selama ini tersembunyi45 Bab 45 mengancam dirinya46 Bab 46 mengatur beberapa orang47 Bab 47 bermain di halaman48 Bab 48 Hari ini terlihat damai