BUKAN KISAH SEMPURNA
uk bohongin kamu. Tante hanya lupa untu
emosi. Sejak kecil ia dididik dengan cara lembut oleh mama dan papanya. Kedua orangtua yang akan selalu menjadi panutannya sepanjang sisa hidup yang Tuhan beri untuknya. Namun, rasa kecewa dan penyesalan ini tentu sa
pada hidupnya. Apakah ia memiliki dosa di masa lalu yang begitu besar? Sehingga terjeba
ngkin mengambil keputusan tanpa memikirkan konsekuensinya." Marlina terlihat taku
ah mobil yang terparkir di pinggir jalan. Dan tanpa mengatakan apapun,
an kalimat yang Marlina ceritakan tadi terus berdengung di telinganya. Nyatanya,
g enggan mengenal wanita. Namun, ternyata sosok Alvin bersikap din
a yang mendekat, akan dianggap sebagai ancaman bagi istri yang sangat ia cintai itu. Laki-laki itu t
ngga akhirnya memutuskan untuk menikah. Tapi, kecelakaan itu mereng
itu. Jika dipikirkan lagi, sebenarnya mereka berdua tidak jauh berbeda. Alvin melindungi Sofia dengan sikap dinginnya itu. Dan Adinda melakukan sega
Alvin terbuka agar mau melanjutka
ang sudah Alvin bangun bersama Sofia. Namun, bagaimana mungkin ia bisa menolak permohonan wanita baik yang sudah mau mengulurkan tangan untuknya? Bagaimana ia bisa
k hari ini. dan ia terus mengulang itu seolah beba
ilihan lain. Aku melakukan ini untuk mempertahankan jantung kamu agar tetap berdetak." Satu b
dengan pikiran tenang jika kamu bangun nanti." Wanita itu mengusap air
ir yang kian menetes. Tidak tahu apakah tangisan itu memang untuk kerinduannya untuk Alvaro, atau sebagai bentuk lain dari p
ala rumahan. Dulu Sofia pinter masak soalnya," jelas Marlina suatu
, dan selama ini lidah laki-laki itu sangat cocok dengan masakan yang ia buat. Sementara kali ini, Adinda ragu Alvin akan menyukai masakannya. Apalagi setelah ia tahu jika
Adinda meminta pendapatnya tentang makanan yang ia buat. Wanita itu te
hanya sedang membesarkan hatinya d
asti akan terkejut saa
h menemui Marlina, ia pun menuju ke kantor di mana Alvin bekerja. Ia tid
kan setelah ayahnya meninggal dunia. Dia anak sulung dari dua bersaudara, dan tidak mungkin meminta bantuan atau
nggal dengan kotak berwarna biru itu yang tiba-tiba saja ada di tempatnya
?" tanya laki-laki itu pada s
ng kasih, Pak. Katanya
kamu terima! Langsung buang kalau perlu!" sentak laki-laki itu dengan n
amanya bayar untuk mendekatinya. Nyatanya ibunya masih
ngin nimang cucu
ang ibunya ucapkan tempo hari. Hal yang pasti ak
nya yang langsung pergi ke kamar tanpa mau mendengar kalimat cera
makanan itu pada sekretarisnya, tetapi mat
Mas Alvin takut jatuh
terpancing oleh jebakan konyol semacam itu? Maka laki-laki itupun segera bangkit, dan meny
" tanya Tari yang tidak sedang mengada-ada. Aroma masakan di dal
ke arah tembok pembatas. Di mana seseorang yang kini bersembu
us bersikap lebih kasar dari ini. Atau, dengan cara lembut berbentuk uang denga
mejanya, Alvin segera menemui wanita yang sedang berj
a perlu saya kasari," ujar Alvin pada wanita berwajah m
perlu mengulang kata-katanya, karena bisa ia