icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

BUKAN KISAH SEMPURNA

Bab 5 SIKAP DINGINN ALVIN

Jumlah Kata:1679    |    Dirilis Pada: 16/11/2021

bisa membayangkan bagaimana seharausnya malam pertama, tetapi setidaknya ia yakin bukan seperti yang ia alami saat ini. Paling tidak, seharusnya

ssatu kamar dengan Alvin. Walaupun status mereka sudah sah menjadi suami istri di mata hukum dan agama, tetapi mereka tetap saja orang asing yang t

ya. Belum lagi bayangan Alvaro terus saja mengusiknya. Sudah dua hari ini ia tidak menjenguk kekasihnya itu, hal yang kali ini membuat hati Adinda sungguh merasa resah. Ia telah mengkhianati Alvaro secara diam-diam, dan Adinda sendiri tida

Suara lirih itu membuat

kan pendengarannya, dan ia meyakini jika suara itu

Aku melukai kamu." Adinda mendekat ke pintu kamar Alvin karena itu memang suar

ianatan yang aku lakukan." Adinda mengerutkan kening, mencoba membaca si

enar-benar nggak berguna sama sekali." Hening, hanya terdengar bersi

marah malah." Harusnya Adinda pergi saat itu juga sebelum Alvin menyadari ada orang yang sedang meng

mendengarkan langsung seperti ini, ikut merasa sedih. Bahkan ada rasa bersalah yang kini menyusup di dalam hatinya. Alvin beg

ng di sampingnya. Sejak kapan pintu terbuka? Dan sejak kapan sosok ini ada di

antun?" sengit Alvin pada Adind

saya menikahi kamu karena terpaksa, dan saya harap kamu paham situasinya." Alvin menga

untuk mengambil hati saya karena itu akan menjadi percuma. Jalani saja pernikahan ini apa adanya, sampa

il minum pun turun ke dapur, dan ternyat

da saat menyadari Alvin seper

n. Memilih untuk menuang air di dalam gelas, l

memasak untuk Alvin, dan berakhir tidak tersentuh barang sedikit pun. Wajar saja jika Alvin kelaparan karena memang yang

segera menuju kamar Alvin. Tentu saja wani

ggak bisa nemenin." Setelah mengatakan itu, Adinda langsung masuk ke dalam kamar

ih keras kepala dari yang ia bayangkan. Namun, baru saja wanita itu hendak merebahkan tu

a Alvin hanya laki-laki biasa yang ti

anya Marlina sembari melangkah ke arah dapur, tempat

nasi goreng," jawab wanita itu sembari mematikan kompor,

g dilarang Alvin untuk melakuan semua pekerjaan rumah. Ada ART yang setiap hari datang untuk

ipada Dinda nggak ada kerjaan juga, kan?" ujar A

k banget. Dan yang pasti, cocok buat Alv

ra menoleh deng

t semuanya tadi malam, termasuk yang d

nar menikmati masakannya semalam. Yah, walaupun itu semua m

ar Marlina saat melihat Adinda kembali berkut

r-benar menantu idaman yang selama ini ia idam-idamkan. Dia dan Sofia memiliki banyak

dah mahir banget ngel

an apa pun." Apa pun yang Adinda maksud itu benar-benar menyangkut banyak hal. Termasuk mengganti gas yang habis, mengganti

guh. Ia semakin merasa Tuhan tidak salah mempertemukan mereka hari itu. Tentu saja t

pujian terhadap dirinya. Kadang, ia takut jika seseorang menyukainya, maka na

tu memang wanita baik yang su

mendengar kata langka

h saat menyadari kalimat kurang pas yang ia ucapkan sendiri. Adind

oknya menantu

katakan bukan, kalau dia terlalu takut s

ng sejak tadi tengah menguping di balik tembok. Tangannya mengepal kesal setiap kali i

Laki-laki itu tersentak saat sadar t

sekarang, Bu!" elak Alv

gkah Alvin, dan dengan sangat berat k

ngisyaratkan Adinda untuk melayani Alvin. Namun, baru gadis itu hendak bangkit untuk menyendokkan

k, k

lang sejak ibunya terus menyanjung wanita ini. Dan lihat saja! Wanita munafik itu sangat suka sa

Adinda udah capek-c

dengan nasi goreng." Mulai saat ini bah

berusaha sabar, sesekali melirik ke arah Adinda yang masih tampak tenang sepe

ke arah Adinda. "Apa yang harus dihargai dari wanita semacam

memberikan reaksi berarti. Sebenarnya Adinda hanya sedang merasa dejavu dengan semua perlakuan ini. Ia pernah

g Ibu bayar untuk hal yang sia-sia!" Setelah mengatakan it

a-apa?" tanya

snya Ibu yang ta

a. Dinda sudah menyiapkan hati untuk perlakuan semacam ini, Jadi Dinda biasa aja." Yang ia katakan itu memang benar adanya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka