icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Untuk Nadia

Bab 5 Kecelakaan

Jumlah Kata:1142    |    Dirilis Pada: 07/11/2021

Kece

Na

'alaikum,

han ternyata. Buru-buru aku membukanya. Tak terasa, lengkung bibir ini

.. Nadsay i

m sendiri?" tanya Ummi yang tib

pa, Umm," kilahku, menyembun

mulai pandai berbohon

adanya. "Ehm, ini, Umm. Mas Farha

a Ummi. Anak sholehah nggak b

anak kecil. Bahkan, nada bicaranya pun seperti mena

kemudian segera membalas

, Mas. Maaf, Nad

ng aku bahkan tidak mengerti sama sekali

ian, muncul ba

u ... Nadi

aca pesan darinya. Jadi begini rasanya, ketika rasa

eran sayang

ngetik. Debaran dalam dada tak bisa kuhi

ampai udah nggak sabar

at? Ini malah membuyarkan konsentrasiku dalam membalas pesannya. Ya

juga,

ing berbalas pesan, sampai akhirnya terdengar suara adzan Isya

*

hari kemarin menemaniku sepanjang hari, kini sudah habis terba

it berjalan kaki. Aku biasa melakukannya. Selain

ang yang tak asing tengah ikut merapikan bebe

pakah dia seorang karyawan baru atau bukan.

perti ada yang aneh dengan hatiku. Ak

li aku memergokinya tengah menatapku. Entah apa maksud dar

erkas penjualan yang tertinggal di ruma

u sembari menerima nov

Jangan lupa kunci pint

ninggalkan beliau, setela

*

uara yang begitu nyaring, seperti suara gesekan antara

, Ya Allah .

enyaksikan sendiri bagaimana tubuhnya terpental setelah sebuah minibus menabraknya, kemudian mengha

i tidak melarang. Ingat, Nadia, kalian bukan mahram!

menabrak hambamu tanpa sengaja!" seru sopir minibu

sekitar jalan menghampiri kami. Kemudian

menoleh sebelum mobil itu menabraknya, mungkin dia akan selamat. Ya Al

r saat aku melafadzkan doa untuknya. Rasanya,

g baik dan pekerja keras. Dia tidak pernah mengeluh selama bekerja d

mobil, mengantarkannya sampai rumah sakit. Namun segera kuurungkan niatku setel

gar aku bisa pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan

nya, kulihat dia tengah b

rumah sakit juga, pengen lih

menyuruhnya ke seberang jalan!

ecelakaan, hanya Allah lah yang tahu

Allah." Kemudian menatapku sekilas. "Kamu memang sudah dewasa, Nad

di bibirnya. Syukurlah, dia sudah

adalah anak jalanan yang Abah angkat sebagai anak. Dia su

embantu Abah. Jadi tetap saja, waktu kecil aku

lamarkan seorang perempuan untuknya. Waktu itu aku

ponsel berdering. Ternyat

m, Nad?" Terdengar sua

ba menjawab untuk setenang mungkin, a

ke situ, bol

mah sakit, ya? Hm, lebih baik begitu.

i. Nama tokonya, Maulia Media." Kemudian pan

tanya Mas Arya, dia baru

ini. Nanti sekalian aja Nadia

nak. "Berdua?" t

u Mas Arya ngga

elum sah, tidak boleh p

ya 'kan jadi bertiga," ucap

alam menjagaku. Jarak usia kami memang lumayan jauh. Dia Abah masukkan ke MTs saat u

mengajaknya ke rumah sakit. Namun saat Mas Arya ikut masuk k

ke

*E

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka