Cinta Untuk Nadia
ndapat P
ungguh menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan siapa-siapa yang belum mampu ba'ah
mi belum memiliki suatu apapun yang patut untuk diberikan pada sang istri. Namun, ketika kita sudah memilik
bab tentang menikah, tiba-tiba te
memanggilmu!"
u saja kubaca, kemudian menghampiri Dan
yaku, saat sudah be
s,'' ulangnya, padahal tadi
u. Oh iya, sekarang beliau ada di mana?" tanyaku, kem
usta
lumnya kuintip bagian dalamnya. Abah Yai ten
u'alaiku
erbuka. "Wa'alaikumsalam.
beberapa santri yang lain ternyata.
atusan santri bergantian meminjam buku. Eits, jangan salah! Perpustakaan untuk santri laki-laki d
rada di desa sebelah?" tanya Abah Y
inya tahu, B
pekerjaan, 'kan?"
menipis, tidak cukup untuk membayar bulana
agi ini mengenai pekerjaan yang kadang memakan waktu lebih banya
endarai motor ataupun mobil. Soalnya nanti akan ada waktu di mana dia dibutuhkan untuk mengan
or, aku sudah terbiasa sejak masih sekolah di bangku SMK. W
mlahnya lumayan banyak dari pasar. Aku bisa setelah diajari oleh putra sulung Abah Yai, Gus Fari
t fisiknya, apalagi aku termasuk lahir dari keluarga yang pas-pasan. Mau tidak mau memang harus bisa melakuk
ut memanggul kayu yang diameternya dua puluh lima sentim
Sayangnya, sekarang aku lebih memilih untuk menerima pekerjaan yang wajar
u sambil tersenyum, tak menyangka akan
tiga shift. Soalnya toko buku itu buka selama dua puluh empat jam. Kamu bisa menyesuaik
kali. Tahu saja kalau aku sed
f sudah merepotkan Abah." Kemudian aku segera
*
s?" tanya pemilik toko,
ari Abah Yai. Dari caranya berkata, dapat kupastikan beliau
" Aku tersenyum setel
lain juga seperti itu," u
, Bah," kata
i kapan waktu bekerja, apa saja yang diker
an sembarang buku. Ada berbagai kitab yang tersusun rapi di dalam sana. Ada pula no
enyuruhku untuk membeli kitabnya di sini. Termasuk kitab Ihya yang kini tinggal be
ngar suara seseorang m
dada bertalu lebih cepat, setelah
?" balasku
manya. Masya Allah ... ini memang kami berjodoh, atau bagaimana? Entah kenapa, se
a di sini?" ta
mulai tadi
nya seperti tengah menunggu hasil
mengangguk ramah, kemudian dia
nt
a, saat melihat dia bersama yang lainnya. Sulit untuk diartikan, apalagi d
ing juga aku melihat Nadia berkali-kali mengambil buku dari rak
a adalah anak dari pemilik toko ini. Itu berarti
eduanya selalu saja hampir sa
eberang jalan!" perintah Mas Arya, ka
ku segera mengantar buk
tiba-tiba tubuhku terasa lemas. Tak lama setelah
emudian semua pandangan menjadi ge
*E