Miss Lazy
lebih terurus sebab ada sosok sang Bunda yang tak bosan mengomelinya. Mulai dar
a pasangan barunya. Luna menjadi gadis yang sekarang, tak begitu peduli akan penamp
u sendiri." Ucapan Bunda masih teringat jelas dibenak Luna saat wanita itu k
g akan menemaninya kapan saja dikala suka dan duka nyatanya k
edia mengulurkan tangannya, menjadi tempatnya bersadar dan berkeluh kesah sepuasnya, ke
mak yang tengah memarahi anaknya, menatap penampilan Luna dari
menggunakan hotpants dan baju atasan yang bagian pundaknya kekur
matanya tanpa dosa
aruk tengkuknya, selanjutnya manar
na menahan langkahnya diambang pintu, satu tan
penampilan udah kay
llah Opet
isinya tomat
t melemparkan kameja hitam kotak-kotak serta celana jeans abu-abu tepat ke wajah Lun
ajak gue kemana,
langkah keluar saat Luna hendak membuka ba
mpat do
t lo
emukan lo sama kerabat-kerabat lo disana? Hab
ia
rua
akaian yang dipilihkan Opet barusan. Gerah, apalagi cuaca
enak diliatnya." Op
Selidik Luna dengan ta
duga kemana laki-laki itu akan membawanya. Sejauh ini tempat tidur adalah tempat favoritn
gal nih!" teriak Opet
embantingkan tubuhnya ke atas kasur yang se
💤
yusuri setiap rak buku diekori Luna yang tak berhenti menggerutu tanpa jeda. Bebe
lo pemandangannya buku-buku kayak gini. Mendin
wajah kolot yang kuker dan
berlalu. Raut wajahnya berubah sinis. Apa dia bilang? Ibu? Apa
kalo masih ngotot pengen tidur. Justru alasan s
pe
anyak tingkah. Bisa-bisa lo yang diamuk m
kan pandangannya menyadari tatapan sekitar yang m
ini, ayo pulang aja
yang perl
er dari sabang sampai merauke. Lo sebenernya cari
un. Baru ju
t itu terlalu sayang dilewat
tem
ngkat sebuah buku tebal bertulis
erjap saat benda itu ber
a tak mengerti men
lulus. Lo gak mau
atikan Opet yang masih b
api ini masih lama, kita
nisnya yang membuat beberapa gadis yang duduk dimeja sudut Gramedia
alu membantu Luna memahami materi dan mengerjakan tugas sekolahnya. Dan setelah lulus nanti ia
Luna berjinjit, berusaha mengem
ah emang. Hidup itu bukan tentang sekedar rebahan, ba
erusaha memahami pola pikir gadis dihadapannya. Nyatanya kebersamaannya dengan
ih. pokoknya gue gak jago melakukan banyak hal kayak lo. Dan gue juga gak punya sia
ud lo ngomon
py eyesnya seimut mungkin. Opet masih tak paham. "G
jis!" tandasnya semberi
h ngomongnya. Gue ini cewek, sensitif, omongan lo barus
, ba
i sini, beliin gue m
api pake
tar bola matanya pasrah. "Ayah lo kaya se
💤
abak spesial hanya untuk Luna seorang begitu pula
pusat Jakarta. Duduk dihamparan rumput hijau
egiatan yang ada disekitar. Kebanyakan yang datang sama-sama sek
et mencebik kesal. Sementara Luna sibuk menguny
akhirnya tersedak. Opet panik, menepuk-nepuk punggung Luna se
itu gak tau diri lagi siap
saja ia mati muda barusan. "Gue gak pelit, lo nya aja yan
eng!" Geram Opet, menyumpalkan
gotak-atiknya sebentar kemudian memasukkan benda itu kedalam sakunya lagi. Sebelumnya
a pacar
annya, wajah Luna kini tepat berada dihadapan
a mendorong dahi Luna agar gadi
l lo sayang di whatsapp
ahabat lo ini banyak yang naksir. Haru
et. Gadis itu merebahkan tubuhnya menyamping dengan meletakkan kepalanya di
ngan yang duduk dekat kolam. Silih melempar
au aja lo aslinya gimana. Gue yakin sehari aja mereka pasti u
ong kayak gitu itu gue. Gue khawatir sama pasangan
awaban atas setiap pernyataan yang Luna katakan. Dengan mudahnya mematahkan segala apa yan
ki-laki itu memiliki pacar? Bukankah prioritasn
riin gue
Opet
nimal kayak lo, yang mau gue susahin, yang mau gue porotin,
eguk ludahnya sendiri saat Lun
Kesur
SAM