icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Miss Lazy

Bab 5 Barra Si Ketua OSIS

Jumlah Kata:1324    |    Dirilis Pada: 03/11/2021

Taruna Bangsa atau lebih dikenal kulkas berjalan lengkap

na laki-laki itu akan membawanya. Tapi respon yang didapat hanya tampang

kemana?" tanya Luna pada akhirnya. Dia

titah Barra mendorong bahu Luna pelan agar berjalan leb

Melangkah menyusuri koridor yang cukup sepi sebab ini mas

salah satu kebiasaannya sejak dulu yang tak pernah

a harus ma

ahunya acuh menanggapi pert

arak diantara keduanya untuk lebih dekat. Gadis itu tanpa canggung menatap dalam mata Barra, barangkali menemukan sesuatu h

nya mundur satu langkah. Ia tidak in

ng sebenarnya dengan tiba-tiba bersikap sok akrab sama gue kayak gini!

ngerti maksud pertanyaan Luna. Laki-

k baik. Tapi bisa gak sekalinya kita ketem

rah lain sekilas. "Gue gak negative thingking, g

santai, meredam dengan apik emosinya didepan Luna. Karena jika ia benar-b

n nyolot, sebisa mungkin Barra tetap terlihat dingin. Sejak dulu berhadap

ramah sama lo. Gue cuma nyampein pesan Pak Juan buat bawa lo. Udah itu kelar,

gkahnya dengan kedua tangan yang masih bersedakap di

anakan." b

ah hening dan canggung yang tiba-tiba hadir. Tapi memang pada dasarnya sepertinya Luna yang g

jemput lo ke kelas, apalagi manggil nam

e tonjok lo 2 tah

ia sedikit terkejut mengingat hal memalukan di

sampai detik ini gue lihat lo masih tetep kayak dulu. Pemalas, bodoh, lemot, tukang ngeluh, cerobo

n kedua kepalan tangannya yang seolah siap menyerang Barra. "Bisa-bisanya lo ngereme

a dalam perkataan tanpa tahu bagaimana nantinya. Barra masih tak menyang

sesali. Ah, Barra tak pernah

ulutnya ceplas-ceplos mengomentari sikap Barra yang menurutnya menjengkelkan, hal itu berhasil memancing Barra untuk berani menunjukkan dirinya yang seb

erdebatan yang kerap hadir setiap kali bertemu atau kecanggungan yang ikut mengambil tempat dalam diri masing-

ari itu keduanya tak dapat memahami satu sama lain. Barra yang beranggapan jika Lu

💤

angguk mengikuti temannya un

yang lalu, waktu yang tersisa rupanya masih banyak. Berbeda dengan siswa perempuan yang sudah ngibrit du

a. Yang ditanya mengedikan bahu namun tetap menjawa

tusnya sembari beranjak, dan te

rsama. Langka, jelas sangat langka. Barra sahabat baik Opet, tapi setahunya tidak dengan Luna. Bahkan gadis itu pe

a untuk menunggu. Opet semakin dibuat penasaran kala Luna hendak beranjak pergi, tanga

pa susahnya!" Barra menarik lenga

gadis itu mundur secara perlahan, tapi Barra tak akan membiarkan Luna pergi begitu saja

ngerang, meringis memegan

nurut!"

kemudian melepaskan tangannya dari rambut Luna. Gadis itu misuh-m

ir ini, lo kasih tau biar nge

nenek lampir, gue masih punya

ka dari lo! Masalah

? Enggak! Lo sendiri harusnya sa

rupsi milik Pak Juan yang entah kap

una dan Barra tib

tangan Luna dari hadapannya. Luna mengusap-usap tangann

pir ini. Tapi dianya yang malah cari masalah," aku B

jangan pangg

ngan Luna, membuat gadis

oleh kembali ke k

ninggalkan Luna yang masih kes

sini apa?" Opet bingung antara harus pergi b

lebih baik bicara sama kal

enatap Luna. "Lo buat salah apa Lun,

engedikkam bahunya sem

AMBU

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka