icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Miss Lazy

Bab 4 Hari Senin

Jumlah Kata:1238    |    Dirilis Pada: 03/11/2021

egiatan dimulai kembali, harapnya ingin cepat-cepat hari minggu lagi. Dan siapapun

mereka mendesah gerah kepanasan, mencibir sang kepala sekolah yang tak berhen

a sekalia

siksa kita biar

dah banjir k

ara bisa ba

di-nga

lowing mar kinclong, lah ini t

enceng ngomongnya

id yang mana lebih didominasi perempuan, sisanya pasrah menunggu kuasa il

han. Apa gue harus

erambut sebahu yang berdiri disampingnya sem

umpel juga apa mulutnya. Pe

yang berdiri disamping memberi tahu. Agaknya berdusta, se

mel mulai panik. Bibir Luna ber

enatap sosok jangkung yang berd

diikat rapi. Tapi rupanya Luna salah memahami maksud O

ata yang berdiri dibelakang Luna bertan

olak saat Luna berpindah posisi berdiri dibelakangny

pandangan matanya bertemu dengan manik mata

ampilannya. Menyadari maksud Opet menatapnya seper

enatap balik Opet yang kini malah me

ngnya yang berdebar tak karuan. Iva lagi gak kena sera

cukupkan sam

iswa-siswi berhamburan meninggalkan lapangan yang meraka pandanga bak neraka. Berbondong-bon

ya Iva selagi berjalan menyusuri koridor

dosa. Iva menghela nafas panjang menatap iri s

ya. Tapi kan kamu sahabat aku, ot

Luna dan Opet membuatnya kadang tak yakin. Kenyataannya yang mereka pertontonkan didepan publik lebih dari itu, dan jika iya Iva mungk

sosok laki-laki diantara barisan siswa yang masih tertahan dilapangan, sembari

u memakai atribut sekolah tidak lengkap. Dilihat dari wajah-wajah yang berbaris disana

arik atensinya sejak tadi. Rega, laki-laki yang kemarin sempat membuatnya kesa

💤

nyum?! Saya ngomong itu dide

i yang

a. Menyenggol pelan bahu teman disampin

i, doron

ut gondrong, gak pake dasi, baju juga harusnya dikedalemin udah saya kasih tahu berapa kali!" Emosi Pak Surya, tangannya men

. Katakan saja diantara kelima laki-laki yang berdiri, Rega itu ibarat

kat kesiangan," jawab Rega menundukkan kepalanya. Entah benar

disamping kiri-Adit namanya, yang suar

in napa!" Temannya yang satu lag

i itu melirik penggaris kayu takut

ha. Usaha menghindari hukuman dari bapak!" Satu-sa

!" laki-laki berkulit paling putih tiba-tiba menimpali. Pernyataannya

er tapi kok

gak boleh ada yang kabur, semuanya harus ngepel seluruh korid

aranya menganga

kut cengo, mesk

disana mengarah pada Adit yang sudah terkapar

! Atau saya tambahi

empat temannya mulai misuh-mi

💤

ta yang menyangkut diotak Luna setelah guru geografi menjel

i terasa berat. Niatnya ingin tidur sebentar, tapi kondisi kelasnya yang s

bersama buku novelnya. Jika tengah fokus

kali sukses mengambil alih seluruh atensi setiap makluk

ya izin gak bisa mengajar hari

enggema dilangit-langit kelas IPA 3 setela

penuhnya menutup mata, berse

iba-tiba sosok tak diundang d

gitu aja! Kerjain tugas yang dikasih, jangan g

sikan. Mereka hanya mendengus pasrah. Mulai duduk menghampiri

sam Luna yang terpaksa harus menegakkan tubuhnya. Mengeluarkan buku paketnya dengan heboh sembari mel

pa manusia-manusia disekitarnya h

ndongak saat suara milik cowok yang be

AMBU

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka