Hello, My Secret Boyfriend
ambil pilihan untuk
juga dihuni oleh Marvel. Lebih menyedihkan lagi, Daniar mem
uk tidak diterima di kampus i
Kupikir kamu jadi ambil kampus yang sama
, bukan?" sangkal Daniar. Namun ia juga sedang mencari alasan untuk bisa bertahan dari pertanyaan 'bagaimana ji
sendiri kalau fisika
getin kalau aku nggak bisa
emilih kopi hitam sebagai penenang. Ia meneguk kopi hitam dingin ya
diterima. Perasaan malu hanya sementara.. tenang Mama, papa, aku akan jadi dokter seperti kak
n. Setidaknya, ada solusi untuk apa yang terjadi. Memang tidak benar-ben
kamar. Tetapi, sesuatu mulai
an dengan kak Dina semakin besar? Mereka semakin merasa kalau aku nggak sama kayak Dina. Dan, pasti mama bakalan bilang, "Makan
kan sudah kubilang..' atau 'bener kan yang aku bilang..' tapi ia menahan untuk menjaga hati Daniar. Maya menghela nafas dalam-dalam, memandang s
sulit buatmu, Dan. Tapi semua ini h
sedangkan Daniar me
n belajar hal yang mirip dengan Marvel, melakukan penelitian bersama, saling mendukung, dan lain-lainn
aniar sudah se
buat kamu nunggu aga
kembali denganku." gadis itu tersenyum kemudian meneruskan, "dan tidak bisa juga membuatku merasa lebi
asaanku tidak berubah, bahk
ngg
en
Marvel. Tanpa mereka sadari, seseorang me
kursinya meninggalkan Marvel yang tersenyum meng
memperlakukan Daniar kayak gini!" seora
iar. Tenang saja. Bukankah dari dulu kam
gan kalian berdua. Kamu nggak pa
t denganmu." kata Marv
orang seperti Daniar lagi. Bahkan Klara? Oh My God! Semua orang tahu dia suka mempermainkan l
engan cukup kencang. "Jangan
i?" Seketika tangan Marvel te
" keluh Marv
i sama Daniar." Maya menghela nafas sejenak dan meneruskan, "Dasar senior bucin nggak tahu diri! Semoga kalau kalian
imbuh Maya sambil melihat Klara ya
dikasih hati, malah dibuang. Daniar juga sih, dibilangin kalau Marvel sama Kla
ke sana ya? Tapi ayahmu lagi nggak
enggelap. Ia meneruskan perjalanannya menyusuri trotoar yang melingkar. T
rempuan membuat laki-laki
abda lugas tanpa basa-basi, juga
is itu dengan muka memelas, "ah, aku memintamu setiap hari
n bibirnya. Ia ters
hwa laki-laki yang diam-diam disukainya itu m
masa depan kau akan memberikan hati
menjawab pertanyaanku? Aku tidak suka rapat malam-malam. rapat
memimpin 'perjalanan' mereka menuju
eperti ini? Lebih mudah dan efektif ji
mudian melepaskan tangannya. "M
gka sama kita, Ray. Kita ka
rteman, Sab? Apakah tidak ada tempat di hatimu bua
dua tempat kita akan rap
esekali Sabda melihat ke belakang memastikan Raya masih di belakangnya. Ia men
anya tak sanggup mengatakan pada Raya bahwa ia belum memiliki ni
n tanpa disadari Raya tertabrak o
n kejelasan bahwa ia dan Raya hanya sekadar teman. Tidak lebih. Raya hanya tersen