Little Brother
enjelas. Seorang pemuda sudah duduk dipinggir ranjangnya. Menatap ke arahnya yang masih berbaring malas di kasur. Pemuda itu mengulas senyum. Senyuma
ta. "Sarapan untuk kita sebentar lagi akan siap. Aku tunggu di meja makan." Dia bangun. Berjalan ke luar kamar Irena. Sedangkan wanita itu merenggangkan badannya. Tidak boleh bermalas-mal
*
rok hitam selutut, kemeja biru yang dirangkap blazer putih melengkapi penampilan Irena sebagai pegawai kantoran pagi ini. Rambut cokelat lurus dia ikat jadi satu agar tampak
di kursi sembari menaruh tas tangannya ke kursi samping. Pandangan Irena tak lepas dari makanan di
un lebih muda dari Irena. Dia sudah menganggapnya sebagai adik laki-laki sejak anak itu datang ke rumahnya sepuluh tahun la
dirinya duduk di seberang dengan segelas susu. "Kapan kau akan lulus?" tanya Irena sebelum memasukkan sepo
bangkit, berjalan menuju meja di ruang tengah. Lalu kembali dengan membawa p
ni. Sudah pasti akan mengeluarkan lebih banyak dana. Irena harus mengatur keuangan untuk melunasi semua itu. "Kau tak
masukan dia ke universitas. Yohan tak punya pilihan selain menerima. "Setelah aku lulus, kau tak perlu bekerja lagi," kata Yohan tiba-tiba. Perkataa
ntai di rumah dan menungguku pulang," jawab Yohan lugas. Tidak ada candaan di wajah rupawan Yohan. Irena berkedip dua kali. Hampir suli
ohan. Pipi putihnya mer
telah kulewati dari dirimu." Irena mengatakan fakta. Yohan kecilnya sekarang sudah tumbuh dewasa. Ada rasa bangga d
ena. Sehingga dia memilih beralih dari hadapan wanita itu, dan mulai mem
*
ng tanpa penghuni. Irena menarik kursi berodanya dan duduk dengan nyaman di depan komputer. Sambil menunggu
di mejanya. "Kayla!" balas Irena senang. "Kupikir hari ini kau tidak
banyak orang. Kebalikan dari Irena yang kelihatan judes mukanya ketika sedang diam -padahal sudah dari bawaan- yang seringkali dikeluhkan Irena sendiri, lantaran membuat orang lain jadi
Irena saat memainkan mousenya. Dia sempat melihat swafoto
ta dia sudah beristri!" bisik Kayla. Lalu menegakkan posisi duduknya lagi. Jika dia bicara keras-keras, akan mudah terdengar si
u. "Sabar, ya. Ada banyak pria lain d
pada yang sudah punya pacar," s
*
istirahat ini dia ingin makan di meja kerja saja. Ket
Disertai emotikon ceria
ata Kayla menengok. Memperhatikan isi bekal ma
kan bekal makan siang untukk
Aku jadi iri padamu!" rengek Kayla. Sedetik kemudian perhatiannya teralih oleh panggilan telepon.
*