Maaf, Kami Pernah Berzina
riku di kamar adikku telah menggusur istrinya-dan meminta istrinya untuk satu kamar denganku karena rum
e kamarku, sampai memutuskan untuk tidur di balkon daripada harus satu ruangan denganku. Meski aku sud
n lawan jenis, maka sosok ketiganya adalah setan. Mereka bisa membi
ah tertarik kepadamu, terlebih kau selalu mengenakan pakaian ter
ulu sehingga percakapan kami seperti sedang diputar ulang u
tidak perna
rna
n selain rumput ... masih yakinkah k
rsisa dirinya sebagai sebagai satu-satunya wanita
H
begitu ... aku mampu mengen
mog
mbatas kami, menciptakan ruangan tersendiri, merelakan kasur besarku untuk ditiduri adik iparku sementara setiap malam diriku hany
knya, andaikan tidak terdapat lemari di antara kami, maka seperti tengah menggambarkan suatu pasan
a, bagaimana kalau adikku sampai mendengarnya? Ah, tidak, sepertinya adikku sudah berada d
enginginkan hidupnya untuk berjalan demikian. Tapi, apakah ada pil
sakah aku
mengharapkan orang-orang tercintanya dibelenggu kekecewaan, terlebih ayahnya memiliki riwayat penyakit jantun
dibiarkan setengah terbuka, tidak suka berbuat keributan, terutama di malam-mala
emetik sebuah pelajaran berharga," ucap adik iparku, dari suaranya sungg
ahnya," lanjut adik iparku, entah bodoh atau terlalu baik, "dan bukanka
u harusnya sangat menderita gara-gara sikap tidak acuh adikku, tidak pernah dihargai sebagai sebenar-ben
ad
p untuk bertahan dengan
dan tanpa sadar adik iparku lantas tertidur dengan sendirinya, tidak menunggu aba-aba dan memberikan tanda. Dalam keheningan, seula
ang mereka berdua sudah menjadi keluarga? Tiap hari, batinku tidak bersedia berhenti untuk bertanya-tanya, adakah rahasia besar dan te
*
pertama tergabung dengan perusahaan tempatku bekerja sekarang. Di kantin, bersama ketiga temanku, aku sudah mulai meman
bibirnya mulai terbuka secara perlahan sebagai wujud keragu-raguannya. "Aku tidak mengerti. Kenapa sekalipun sudah disakiti suaminya, seorang wanita masih tetap bersikap baik kepada suamin
kirinya, tangan kanannya masih memegang sendok dan terlihat
iparku, sebuah keindahan langka dan bersifat candu, semoga dapat kunikmati s
diriku sudah sinting atau telah kerasukan makhluk halus? Entahlah. Aka
tri orang, bukan?" tanya laki-laki berkulit paling cerah di antara kami beremp
k!
ol air mineral di atas meja, cepat-cepat kubuka tutupnya dan kuteguk isinya untuk meredakan jeritan dari tenggorokanku.
kku tidak mungkin dapat berumur panjang. Bukankah aku masih memiliki hak untuk menentukan pasangan hidupku sendiri? Tapi, apa
*