icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Assalamu'alaikum, Mas CEO!

Bab 2 Panik

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 24/02/2025

erjapkan matanya.

a?" tanya Ummi bing

a memeluknya, membuatnya

pa? Kamu kesini sama

ah itu masih

ah itu kini men

mm

i? Ummi berusaha mengingat-ingat dan berpikir keras. Siapa tahu anak ini adalah anak

as yang membuat orang kasihan. Sementara seb

mi

n kali ini sambil bersidekap dada, Um

ebih tua seperti itu, ya! Itu dosa! Panggil aku Kakak

t bocah itu dan kini membenamkan ke

ebelumnya mereka pernah dekat, ya? Meski heran tetapi kemudian Ummi pasrah saj

uamu, ya. Tapi kakak lanjutin makan dulu, oke?" kata Umm

natapnya dengan mata

g mie ke sendok garpu plastik yang memang ters

ya bocah itu lugu terden

masih saja ini bocah memanggilnya den

angan panggil Ummi donk. Kakak kan leb

Umminya Ais!" Tak disangka gadis kecil

? Ummi semakin tidak mengerti. Namun dari pada pusing, Ummi memilih untuk mela

(Ais juga lapar)," ren

sudah selesai makan, kita cari mamamu ya. Nanti biar mamamu yang belikan maka

yah lagi. Kali ini perutnya berbunyi dan seakan ikut men

n mie? Nanti Kakak dimara

engge

Ummii ... bagi

uk memberikan jatah makan siangnya. Ya sudahlah, dia bagi sedikit saja un

a saja. Kalau gitu Kak

ar-lebar untuk mengajari Aisy

Enak?" ta

menga

ya! Orang besar aja nggak boleh makan mie sering-sering. Apalagi anak kecil l

g. Padahal dia sejujurnya tidak terlalu suka dengan anak-anak. Tetapi anak ini benar-benar menggemaska

*

man karet baru akan mulai dilakukan pada awal Februari. Hanif sebagai Chief Executif Officer tentunya

f buru-buru keluar dari rua

" tanyanya sambil m

ya menginput data, spontan menjadi linglung. Namun begitu

arah saat menyadari orang yang tel

? Mana Aisyah?!!" ta

ri. Tadi dia ada di sini aja kok! Nggak ke

terjadi sesuatu pada anak CEO ini. Meski Hanif bukanlah pemilik perusahaan ini, tetapi Hanif

sa-bisanya lengah menjaga Ais

ya,

rlebih-lebih Dian saat tak menemukan

nif pada Dian saat mereka kembali ber

-mana. Saya juga udah minta bantuan securi

dan mengusap wajahnya dengan tangannya yang satun

an anak hilang! Saya nggak mau tahu, kalau ada apa-

Dian panik. Dia harus menemuka

ri di lantai lain gedung itu, sekalian dia ingin ke ruang monito

ahu Aisyah bermain di tangga karena bosan. Namun hingga turun b

lantai 50 saat Dian meneleponnya. Den

ketemu?" ta

yah terlihat ada di ruang pantry," lapor Dian. Rupanya dia telah

Hanif sedikit bing

aaan? Kenapa itu??" Tiba-tib

Apa yang terjadi?" t

gak tahu Ais kenapa

*

ambun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka