Assalamu'alaikum, Mas CEO!
erjapkan matanya.
a?" tanya Ummi bing
a memeluknya, membuatnya
pa? Kamu kesini sama
ah itu masih
ah itu kini men
mm
i? Ummi berusaha mengingat-ingat dan berpikir keras. Siapa tahu anak ini adalah anak
as yang membuat orang kasihan. Sementara seb
mi
n kali ini sambil bersidekap dada, Um
ebih tua seperti itu, ya! Itu dosa! Panggil aku Kakak
t bocah itu dan kini membenamkan ke
ebelumnya mereka pernah dekat, ya? Meski heran tetapi kemudian Ummi pasrah saj
uamu, ya. Tapi kakak lanjutin makan dulu, oke?" kata Umm
natapnya dengan mata
g mie ke sendok garpu plastik yang memang ters
ya bocah itu lugu terden
masih saja ini bocah memanggilnya den
angan panggil Ummi donk. Kakak kan leb
Umminya Ais!" Tak disangka gadis kecil
? Ummi semakin tidak mengerti. Namun dari pada pusing, Ummi memilih untuk mela
(Ais juga lapar)," ren
sudah selesai makan, kita cari mamamu ya. Nanti biar mamamu yang belikan maka
yah lagi. Kali ini perutnya berbunyi dan seakan ikut men
n mie? Nanti Kakak dimara
engge
Ummii ... bagi
uk memberikan jatah makan siangnya. Ya sudahlah, dia bagi sedikit saja un
a saja. Kalau gitu Kak
ar-lebar untuk mengajari Aisy
Enak?" ta
menga
ya! Orang besar aja nggak boleh makan mie sering-sering. Apalagi anak kecil l
g. Padahal dia sejujurnya tidak terlalu suka dengan anak-anak. Tetapi anak ini benar-benar menggemaska
*
man karet baru akan mulai dilakukan pada awal Februari. Hanif sebagai Chief Executif Officer tentunya
f buru-buru keluar dari rua
" tanyanya sambil m
ya menginput data, spontan menjadi linglung. Namun begitu
arah saat menyadari orang yang tel
? Mana Aisyah?!!" ta
ri. Tadi dia ada di sini aja kok! Nggak ke
terjadi sesuatu pada anak CEO ini. Meski Hanif bukanlah pemilik perusahaan ini, tetapi Hanif
sa-bisanya lengah menjaga Ais
ya,
rlebih-lebih Dian saat tak menemukan
nif pada Dian saat mereka kembali ber
-mana. Saya juga udah minta bantuan securi
dan mengusap wajahnya dengan tangannya yang satun
an anak hilang! Saya nggak mau tahu, kalau ada apa-
Dian panik. Dia harus menemuka
ri di lantai lain gedung itu, sekalian dia ingin ke ruang monito
ahu Aisyah bermain di tangga karena bosan. Namun hingga turun b
lantai 50 saat Dian meneleponnya. Den
ketemu?" ta
yah terlihat ada di ruang pantry," lapor Dian. Rupanya dia telah
Hanif sedikit bing
aaan? Kenapa itu??" Tiba-tib
Apa yang terjadi?" t
gak tahu Ais kenapa
*
ambun