icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Assalamu'alaikum, Mas CEO!

Bab 5 Membicarakan Pernikahan

Jumlah Kata:1152    |    Dirilis Pada: 24/02/2025

saat melihat Aisyah me

nya. "Kamu yang mem

rkata apa pun. Rasanya dia

rgi

u terdengar tered

rgi! Dokter! Dokter!!!" panggil Hanif setengah berteriak memanggil dokte

Tetapi kenapa sebaliknya dia merasa sakit hati justru saat melihat pemandanga

emutuskan untuk

angkat dan bekerja Inanta Group, Ummi d

tanya direk

menga

ektur itu seraya menyerahkan

u?" tanya U

ak jumlah gajimu selama 3 b

k mengerti. Lebih tepatnya m

arin. Saya dengar kamu membuat anak Pak Ha

memang tidak baik bagi kesehatan, tetapi itu kan bukan racun? Bukankah sangat hiperbola jika dia dianggap "mencelakai" hanya karena sesuatu yang dia tidak tah

ang wanita itu menghela napas melihat

a direktur it

try. Saat itu saya memang sedang makan mie instan. Dan adek itu bilang dia lapar. Dan saya menawarkan pada

i Office Girl di perusahaan Inanta Group, dari laporan koordinator Office Boy dan Office Girl, p

rah dan mengatakan agar kamu tidak perlu lagi untuk datang bekerja di sini. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dan atas perintah Pak Hanif kamu tet

kerja, bagaimana dia akan memenuhi kebutuhan hidupnya dan adik serta neneknya? Sementara saat ini hanya dia satu-satunya yang menjadi tulang pu

tolon

pi ini juga bagian dari tugas

h pekerjaan yang hebat, tetapi meski begitu dia membutuhkan pekerjaan ini. Dan siapa y

*

hun ke

ner dan pemilik perusahaan Inanta Group, tengah mengad

an akan dilaksanakan? Kalian sudah t

tunangannya. Bahkan untuk datang memenuhi undangan makan malam ini saja, Hanif setengah mati membujuk Aisyah u

Soraya sambil melirik pada Hanif. "Aku kan jadi

uga ingin momong cucu dari kalian. Dan kalian ini sudah berapa tahun bertunangan tetapi sepertinya tidak

akan malam itu juga ikut mengangguk-angguk set

nikah. Mau sampai kapan, Hanif? Kamu sendiri kan tahun hubungan lelaki dan perempuan tanpa ikatan pe

mend

nah berbuat sesuatu sejau

ungan intim, hanya sekedar berpegangan tangan saja dengannya lelaki itu bahkan tak pernah. Entah hubungan

nnya nanti. Mama, Papa, Om Tante jangan khawa

membuat Aisyah memutuskan turun dari kursi makan

n punggung putrinya. Dalam hatin

aat Ramli sang atasan sering menyuruhnya membimbing dan mengajari Soraya tentang tata pengelolaa

bersambut, Ramli pun menginginkan CEO di perusahaannya itu untuk menjadi menantu

tah karena apa. Padahal Hanif merasa Soraya adalah sosok perempuan yang baik meskipun dal

ya pada Hanif yan

ada Soraya, lal

i hingga bulan depan, setelah itu kita akan bicarakan lagi masalah pernikahan ini sekalian menetapkan tan

trinya menga

Hanif, mohon tepati janjimu. Saya sudah tidak sabar momong cucu soalnya.

tegur Soraya

ga itu dengan wajah muram. Dia tidak ingin pern

..," gu

*

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka