Assalamu'alaikum, Mas CEO!
an perjalanannya kembali setelah tadi sopir berhenti sejenak di sebuah rumah makan padang untuk
ambil menunggu yang lain, Ummi mendengarkan murattal Qur'an di ponselnya melalui bantuan earphone dari dalam hi
ang sopir yang belum selesai menghabi
6 tahun meminta tolong pada kernet bus untuk mengangkatnya masuk ke dalam bus. Se
gatnya dia tak pernah melihat anak itu sejak
ya kernet itu dengan logat ba
, Om," ja
tanya kerne
juk ke arah
dahulu ke dalam bus sementara si anak masih makan dengan bapaknya. Begitu anak ini selesai makan, lalu s
n!" rengek
naik ke dalam bus. Aisyah pun berjalan dan mencari-cari d
amkan matanya. Aisyah pun segera menghampiri dan duduk di kursi sebelah Um
" pang
i itu memang cukup nyaring disetelnya. Hal itu dia lakukan agar suara murattal Qur'an itu bi
ang dia anggap ibunya itu. Meski Ummi tidak mendengar suaranya, tetapi Aisyah tidak
ah selesai dengan urusan perutnya di rumah ma
erada di luar bus juga mulai naik
h ada yang ketinggalan?)" tan
embali bangku-bangku
anteng di samping seorang wanita, dia berpikir mungkin itu ibunya si anak. Sebab dari Medan tadi, penumpang bus ini memang tidak terlalu banyak, namu
idak ada lagi. Ayo, kita bera
pun menyalakan mesin bus dan dalam hitungan menit
sedari tadi dia naik di Lubuk Pakam. Dan duduknya Aisyah di sebelahnya sama sekali tidak disadari olehnya. Entah karena matanya yang mengantuk, atau karena tub
pak mulai panik mencari putrinya. Beberapa kali dia kembali ke toil
nya masih 6 tahun, ibu ada lihat?" ta
utuki dirinya. Bagaimana bisa dia lalai menjaga Aisyah? Hanya d
pemilik rumah makan yang turut merasa bertanggung jawab
gan-jangan sudah balik masuk ke mobil abang. C
h periksa! Ya Allah, Aiss
salah masuk mobil?" kata pemili
meng
masuk ke mobil yang salah, kecuali ada or
lah berujung kekhawatiran yang b
kan saja dulu kasus ini ke polisi. Baga
e tempat ini. Bagaimana kalau ada yang menculik Aisyah demi mendapat uang tebusan, tahu kalau Aisyah adalah putrinya seorang CEO di PT. INANTA GROUP? Bagaimana kalau mereka telah diiku
anak saya. Tolong antar kami ke kantor polis
ati itu, Hanif pun diantar ke kantor pol
us itu, entah ada kepentingan apa, masuk ke dalam area kursi penumpang dan mengecek satu-satu penumpangnya dan mencocokkannya dengan foto yang ada di p
on (amankan dulu wanita in
ngo. Apa
rnet bus itu telah memaksanya
*
ambu