Pelarian Cinta Yang Terlarang
p kata yang keluar dari mulut Thorne, semakin mengikat Elara dalam jaring yang dia sendiri tidak tahu bagaimana cara
erus terjebak dalam ketakutan, dalam bayangan bahwa hidupnya akan selalu dikendalikan oleh pria yang sudah menghancurk
n yang luas dengan cahaya keemasan. Itu adalah pemandangan yang indah, namun tidak cukup untuk menghapus rasa cemas yang selalu ada di hati
a, mengawasi, mengendalikan. Ada kalanya Elara merasa dia benar-benar tidak punya tempat di dunia ini. Ia tidak t
wan. Mungkin ada celah dalam kekuatan Thorne yang bisa ia temukan. Ia hanya p
a masih seperti biasa-tenang, penuh kontrol, seolah tidak ada yang salah. Namun, di balik mata yang tajam itu, Elara bisa m
bus keheningan. "Ada sesuat
pun hatinya berdegup kencang
"Aku pikir kita perlu lebih mengenal satu sama lain. Kamu tahu, sebagai keluar
wab Elara dengan suara yang penuh tantangan. "Dan aku
membuat Elara mual. "Kamu masih berpikir kamu bisa melawan, ya? Mungkin itu sebabny
ri permainanmu, Thorne. Kamu hanya ingin mengontrol segalanya. Kamu pikir
urkan, Elara. Mengontrol. Mendidikmu. Dunia ini bukan tempat yang ramah untuk orang-or
nia ini! Aku hanya ingin hidupku sendiri. Aku tidak butuh kamu untuk mendidikku, Th
dak akan pernah cukup, Elara. Kamu bisa melawan sekarang, tetapi kamu akan segera menyadari bahwa d
menyerah pada amarah yang semakin membara di dal
anpa ia pikirkan, dan Thorne hanya
yang semakin hancur. Sesaat ia berdiri di balkon itu, terjebak dalam rasa marah dan putus asa. T
cara untuk menghancurkan cengkeramannya sedikit demi sedikit. Tidak ada yang abadi,