Talak di Hari Persalinan
diannya memang sudah sangat lama tetapi masih membekas d
ndapatkan Dewa. Memang sudah menjadi impian Lidya sejak lama bahkan sampai tega
niai satu anak laki-laki
menghel
sama sekali. Shanum meneruskan hidupnya dengan berjualan gorengan di pinggir jalan menggunakan satu buah meja da
uang untuk membayar kontrakan. M
mpuan yang sudah tidak asing lagi di mata Shanum. Lidya dan anak laki-laki itu entah siapa, disusul oleh
i anak Dewa dan Lidya. Kalau anak l
laki itu menunjuk gorengan yang dijual oleh Shanum. Dewa sempat beradu
dah pasti nggak bersih, om nggak mau kamu sakit perut karena jajan sembarangan," uca
engan mas Dewa hidup kamu semiris ini," Lidya
yang miris itu kalau kamu melihat kami mati kelaparan setelah bercera
u sekarang san
menghalalkan segala cara merusak rumah tangga orang demi mendapatkan suaminya. Kamu nggak laku d
pa dengan aku begini beras di rumahmu habis? Susah kalau terbiasa
untuk mas Dewa satu-satunya. Nggak seperti kamu yan
l
ya yang terasa panas
ar Lidya?" Dewa mendekati ked
gak mungkin menampar orang tanpa sebab dan
pa-apalagi mas. Apa sesusah itu ba
apa kepada Sh
memberikan tubuhnya kepada banyak laki-laki sampai melahirkan anak haram. Nyat
hanya masa lalu. Lagi pula kandasnya rumah tangga kam
kamu belai
li lagi kamu berkata kurang ajar aku nggak akan segan-segan merobek mulut
atap kedua mata Shanum. Dewa tidak munafik ia sungguh sangat merindukan Shanum. Hatinya masih menjadi milik Shanum meskipun tel
dya kit
*
lain Shanum bukannya belain ak
Aku sudah nggak punya perasaan apa-apa lagi kepada Sh
kamu bel
ang kamu yang salah. Nggak seharusnya ka
Lidya mengambil tasnya lalu disampirkan ke bahu dan
menangis. Seper
ia haus. Aku
ak kamu
inya, menggendongnya sambil mengelus
Dewa mengambilnya dan membuka selembar kertas ya
am saku celananya dan pergi ke
ofiro dari tadi nggak berhenti
usuinya mas. Kamu s
ah aku lakukan sedari tadi.
mbuka pi
an?" Lidya mengambil Zo
elah menyusui Zofiro seb
kita mau
n pesta ulang tahun pernikahannya
adalah bos sekaligus pemilik p
*
ng. Pasti dari kalangan kelas atas semua secara pak Handoko adalah bos
uanya enak-enak. Dewa tidak hanya datang bersama Lid
u ada di
lehkan wajah. Menatap Bram ya
erusahaan Bram," pak
um dan siapa
leh tau om ini siapanya Shanum? Ap
rlihat tidak mengerti deng
ya kepada banyak laki-laki sampai melahirkan an
ewa? Kurang ajar!" Bram mendaratka
ya firasat kalau kamu bukan pria baik-baik sejak awal d
unya dan ini an
ghancurkan hidup putri saya. Ingat itu!" Bram menundingka
aras. Tiba-tiba mara
*
gak papa
ggelengk
ggalkan Dewa. Dewa memegangi pipinya yang masih terasa nyeri. Pukulan Bram tida
masih hidup
Kamu masih hidup? Harusnya kamu sudah m
na kabar
engan perempuan murahan itu. Jadi tanya kan s
sudah be
," Dewa menatap Haikal. Gara-gara pria i
anan ingin pulang ke rumah aku memukul tengkuknya sampai pingsan dan membawanya ke rumah kosong terdekat. Aku disuruh seseorang waktu itu. Aku hanya melepaskan pakaian Shanum dan t
mbayar kamu agar berbicara seperti ini kan? Shanum membayar dengan apa? Ka
kan selembar s
dan pa
n dari rumah sakit. Di dalam surat itu tertulis jelas ba
ikan diri melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dan ternyata itulah hasilnya. Aku mandul Dewa. Bagaimana bisa Shanum melahirkan an
ng menyur
a ini. Dewa, aku sangat mencintai istriku jadi aku nggak mungkin menyentuh perempuan lain.
gepalkan
an di sini. Dia nggak
erus terang setelah ak
an aku
gan kamu minta maaf hah?" Dewa terlihat sangat murka
bisa menyesal