My Sexy Lady
n mendudukkan Erika di sadel motornya dan memberikan helm juga jaketnya untuk menutupi paha mulus wanita yang disukainy
a sudah lama tidak naik kendaraan roda dua tersebut. Motor Alden sampai di sebuah restoran yang terk
Erika. Erika melihat Alden
malam bare
diri aja, gue
dengar suara perut Erik
ah padam, ia merutuki perutnya yang tak bisa diajak kompromi. Maksudnya ingin me
endong lagi kayak tadi?" Alde
ng sangat menjengkelkan. Ia terpaksa masuk ke dalam restoran daripada pantatnya
vasi terlebih dahulu, tapi dugaannya salah. Alden masuk dengan santai sambil mera
gendong lagi kayak tadi lagi lo
Alden pacarnya sudah pasti itu makan malam romantis mereka. Ia memilih menu makanan tak peduli k
makan Erika yang tak seperti wanita yang lainnya. Banyak wanita takut gend
n makanan dan gue juga laper. Tadi kan lo denger se
at mengingat bunyi keron
ga di sini?"
an di sini, tapi gagal. Makan
a lo makan
bocah ke
a suka aja kalau pacar gu
Apa urusannya sama lo, gue ini wanita single jadi b
siapapun karena lo kekasih gue.
iah lo aja belum selesai malah mikir
apapun, tapi lo harus te
bertanggung jawab karena ud
Lo bener
an banget benar-ben
atas pu
g sama lo. Mau diajak ngomong pakai
rti bahasa cin
pi gue ga cin
tinggal nunggu waktu aj
ama sekali setuj
ga mau pacaran
an pernah menyesal kalau sama gue. Gue akan m
bacot lo
ng mau mengalah. Namun, lambat laun pertengkaran mereka malah berlanjut saling ber
pilan rapi tersebut sudah ada di depan pintu masuk lobby apartemen Erika dan menyerahkan
alamat apartemen
i Er
mang ember bocor." Erika sa
kalau lagi ng
kok lo bilang
ak percaya di dalam dekapan Alden. Wangi parfum aroma maskulin tercium dari badan Alden membuatnya kembali terlena dengan p
" tanya Alden sambil n
Alden akan kembali mencium bibirnya. Wajahnya sek
ang tak terkira. Ia tak habis pikir dengan kelakuannya sendiri yang
dengan gerakan cepat menarik tangannya, memegang tengkuknya dan mencium bibirnya dengan sangat mesra. E
kembali terdiam dan langsung membalikannya badannya, tanpa menoleh ke belakang.
rnya dan tersenyum