My Sexy Lady

malam. Tidak seperti biasanya ia berangkat pagi-pagi sekali ke apartemennya. Lebih baik ia

dengan Alden. Semakin mencoba ingin melupakannya, semakin tak bisa melupakannya. Berondong

sih Non," kata Devi

mun, aku lagi mikir kerjaan

kirin nih siapa gandengan yang akan di

emangnya siapa y

wa beneran, tapi

jidatnya. Gara-gara Alden dia sam

ga mau datang ke pernik

g aku ga akan datang.

tang sendirian dengan kej

aku kali ini ga akan datang dengan kejombl

ri senin loh tinggal b

ihat aja besok sabtu aku a

ga sih Ka. Sumpah aku seneng banget," ujar Devi mel

Tapi kamu ngapain kamu ke ruangan aku. Emang

ing di lobby dan masih unyu-unyu banget. Tuh cowok nan

al

wok daripada digondol Intan. Tau ga sih si Intan yaa

al

mbil menunjuk seorang pemuda ya

njuk Devi. Betapa terkejutnya saat ia tahu kalau

cah kesini," uj

pa Ka?" tanya

ad

ku suruh t

anmu

ada ditempat atau lagi apa aja deh terserah, y

ntik, aku dah b

g mendadak, gih sana cepet bilangin.

ra dengan Alden. Erika tak tahu apa yang mereka bicarakan tak lama

Memang Erika banyak kerjaan dan memang akan meeting, tapi siang jadi

ih menyisakan beberapa untuk dibereskannya. Ia memilih menunda waktu pulangnya sebentar,

a pulang ke apartemennya. Di saat ia berjalan ke luar perusahaannya, ia melihat sosok pr

tak percaya Alden

n senyum tipis dan

am Alden seketika membuatnya merasa meleleh. Namun, ia menggelengka

i sini?" tany

amu," jaw

nunggu gue?" E

aimana?" Alden ma

matanya jengah meli

Alden lalu mena

narik tangan gue!" Erika sangat

u. Jadinya kita ha

. Sudah sana pulang, gu

pulang

ue jadi gue-lo sih, t

h, ganti aj

h. Udah sana gu

ang sam

ga

us m

mobil gue ada di basement jad

ntar gue y

a tidak punya pilihan lagi

ah lo d

ponsel dari saku celananya dan mengh

obil hitam sedan mewah d

rika memberikan kunci mobilnya dan Alden menyerahkan kunci mobil ke salah

ju parkiran motor. "Ayo cepetan

h, lo ga liat p

awah sampai atas dengan me

Alden bertanya b

ner aja suruh gue naik motor begitu

ndongnya dengan cara dipanggul bagai karung beras, ia segera memberontak,

remes lagi." Ancam Alden. Mendengar ancaman Alden,