Wanita Incaran Sang Billionaire
rlalu terasa begitu berat, seperti ada beban yang menekan dadanya tanpa ampun. Dia menatap dirinya di cermin, melihat bayangannya yang tampak begitu kosong. Wajah yang dulu
ritaan yang kini menjadi bagian dari diriny
ng dia anggap hanya sebagai kebodohan, kini menjadi hal yang paling dia inginkan. Tetapi semuanya telah hilang. Serena-wanita yang selama in
a bahwa dunia yang dulunya cerah dan penuh dengan kemungkinan kini terasa begitu gelap. Serena adalah satu-satunya orang yang mampu melihat dirinya tanpa penutup, tanpa topeng, tanpa harus terperangkap dalam citra yang di
bertemu, bagaimana senyumannya yang tulus membuatnya merasa aman. Serena adalah satu-satunya orang yang tidak takut untuk menantang dia, untuk berbicara tentang hal-hal yang paling dalam, y
ketakutannya bahwa dia tidak cukup baik untuk mendapatkan cinta sejati. Serena berusaha untuk mendekatinya, untuk membuka hatinya, tetapi Dylan menarik diri, terlalu takut untuk membuka diri
nia terasa lebih indah. Tidak ada lagi tatapan lembut yang membuat hatinya merasa damai. Tidak ada lagi suara tawa yang menenangkan segala
i, dan dia merasa kehilangan arah. Semua kegiatan yang dulu membuatnya sibuk kini terasa kosong. Meskipun dunia di luar penuh dengan gemerlap, Dylan merasa seperti berjalan dalam kegelapan yang tak
an terpenting dari dirinya telah hilang? Serena adalah bagian dari dirinya yang dulu tidak dia akui, bagian yang mengajarkan dia u
erasa begitu menyakitkan. Dia duduk di meja yang biasa mereka duduki bersama, memesan secangkir kopi pahit, yang terasa jauh lebih pahit daripada yang pernah dia rasakan sebelumnya. Setiap sudut
berbicara pada bayangan yang kini hanya ada dalam pikirannya.
ang waktu, seandainya dia bisa memperbaiki segalanya, mungkin segalanya tidak akan berakhir seperti ini. Tetap
bergerak lambat di langit seolah-olah menggambarkan perasaannya yang terperangkap-terperangkap dalam penyesalan yang tak bisa dia lepaskan. Dun
emuan yang dijadwalkan untuk hari itu. Dylan menatap pesan itu sejenak, lalu meletakkan ponselnya. Dia merasa kehilangan arah. Pekerjaan, kekayaan, semuanya
ada yang bisa mengisi kekosongan ini. Dan dia tahu, meskipun dia berusaha