Tergoda Pesona Mafia Tampan
cur dari lisan Berti Sonika. Ibu mertua Wulan itu makin hari makin keterlaluan sikap dan perilakunya.
dak dihiraukan. Kalau tindakan, pasti membuat orang-orang yang sengaja menyakiti perasaan Wul
uara bergetar. "Di depan keluarga besar Berti Sonika – Wistara Janaloka ini saya sampaikan sebuah fakta. Sec
ulan. Perkataan di luar dugaan. Pernyataan di luar perkiraan. Tak ada satu pun keluarga besar Berti – Wistara mengira
Yaneta kepada suaminya, Gendra. "Kok
a. Siapa yang tidak suka memandangi wajah cantik seorang wanita? Sejak pertama bersua, Gendra suka pada ad
g seperti itu. Ucapan itu tidak pantas diucapkan kepada ibu mertua. Apalagi sekarang kita sedang merayakan keberhasilan Haris. Mestinya Wulan jaga mulutny
avia dan Yaneta tidak suka pada Wulan. Entah apa sebabnya, Rian tidak tahu. Di mata Rian, Wulan selama
ih. "Kalau bicara seperlunya. Kalau tidak perlu, tidak penting, tidak usah bic
pa kamu diam, tidak bereaksi apa-apa? Tidak membela ibumu yang direndahkan oleh anak m
mendengarnya dengan jelas. Apalagi wajah Davia terlihat garang. Ekspresi marah karena tersinggung oleh p
uga nampak santai saja ketika ibunya direndahkan martabatnya oleh Wulan. Sebagai anak tertua, mestinya dia yang tampil paling depan untuk membela ibu kan
tentang cucu-cucunya. Dia hanya mengatakan ingin punya cucu dari ketiga anaknya. Masa begitu saja membuat Wulan tersinggung. Ibu wajar kan kalau ingin pun
truk besar itu terlihat bingung dm bersikap. Wiraswastawan sukses dalam bidang barang bekas itu merasa sulit
yang keluar dari lisan Yaneta dan Davia terdengar asyik. Asyik bagi dua perempuan yang sedang membica
pertimbangan Yaneta. "Apa aku perlu ngomong untuk memperinga
dak sopan. Kamu sebagai saudara
Mbak Yaneta y
id
a makin ngelunjak dia. Kapada Ibu saja berani, apalagi
yang sama-sama artis sinetron itu sering diisukan kurang harmonis dalam berumah tangga. Entah benar
ra Yaneta dekat telinga kanan Davia. "Tapi entah mengapa, suamiku itu s
kalau kaitannya dengan etika, yang menasihati keluarga terdekat Wulan, yaitu suaminya. Mas Haris. Bukan yang lain. Kalau Mas Gendra yang menasihati Wul
ain adik ipar. Keduanya membuat hati Wulan gusar. Dalam keseharian, mereka sering bersikap dan berkata kurang enak didengar telinga
a Yaneta yang hanya ibu rumah tangga, tidak bekerja itu bisa mandiri tanpa topangan ekonomi suami? Memangnya Davia punya penghasilan set
kata lirih, "Tahan diri, jaga emosi! Jan
dak bisa menahan diri lagi! Saya
tanya Haris sambil melihat w
erbayang di
*