icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tergoda Pesona Mafia Tampan

Bab 4 Memendam Dendam

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 07/01/2025

las menyinggung perasaan Wulan. Jauh di dalam lubuk hati, Berti sebenarnya memendam dendam pada menantu yang dianggapnya berani pada orang tua. Perlawanan Wu

rinya sendiri," kata Berti dalam hati. "Kali ini aku mengalah dengan pura-pura minta maaf pad

a saat pertama kali melihat wajah Haris, Yaneta tidak bisa mengingkari hati bahwa Haris

a. "Kelihatannya Haris tidak cemas seperti saat Wulan berani menegur Bu Berti. Kali ini Haris terlihat tenang.

aluan. Suami Yaneta itu yakin Davia semangaja memancing emosi Wulan. Kalau sampai Wulan emosi, lal

tidak enak hati dengan Wulan. Wulan selama ini bersikap baik kepada semua orang, termasuk kepada Rian. Tidak pernah ada per

soalan itu benar-benar bisa menimbulkan kekacauan dalam skala besar, Rian barulah akan turun tangan. Sebatas hanya sekad

. Diam, tersiksa. Bicara, dianggap emosian. Mendiamkan Davia berbicara seenak sendiri, Wulan tersiksa hati

pertanyaan Davia. Namun juga merasa menyepelekan Davia kalau tidak menjawab pe

"Kalau keberatan menjawab, tidak apa-apa kok! Aku tidak akan

n pemarah," santai Haris menanggapi. "Tapi tak elok menjawab p

ng, menjadi berang. Semula ceria, menjadi gulita. Benar-benar tak sedap wajah Davia dip

seketika. Jawaban Haris tidak sesuai harapannya. Davia ingin Haris memberikan jawaban ya

n sikap Davia yang tidak suka atas tanggapan Haris. Wulan sampai detik ini masih meyakini ba

. Mas Haris tipe suami yang setia, teguh memegang komitmen dalam ber

ekspresi Haris, Rian, dan Wulan secara bergantian. Ke

a," Gendra mencoba mencairkan suasana.

Davia terlihat kurang senang atas perkataan kakak iparnya tersebut. Inginnya, Gendra ikut merecoki

tiba-tiba. "Pertanyaan Davia bukan

s tidak langsung menjawabnya?"

kujawab bahwa tidak pernah terlintas dalam pikiranku untuk

ok bisa menebak jal

u kan tidak mudah per

Tapi benar, Mas Haris tidak berniat nikah lagi. Setidaknya itu sebuah upaya untuk

nya. Wulan menyadari itu. Wulan juga bisa memastikan kalau Davia ingin menyakiti h

emudian ngamuk, kita sekeluarga yang menanggung malu. Apalagi kalau sampai koki dan anak buahnya tahu, mereka bisa bergunjing di

k sekilas Rian dengan sorot mata tajam. Dia tersinggung atas perk

hatinya oleh kata-kata yang diucapkan Rian. Maksud Rian ingin mengerem sikap Davia

dia tidak memihakku? Mengapa malah mendukung Wulan? Ap

nyata, Davia tidak mempercayai pergunjingan itu. Isu miring sudah menjadi makanan sehari-hari bagi orang-orang yang bekerja di i

Davia, "apa kamu se

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Melawan Mertua2 Bab 2 Menentang Ipar3 Bab 3 Menikah Lagi4 Bab 4 Memendam Dendam5 Bab 5 Tuduhan yang Menyakitkan Hati6 Bab 6 Dalam Bayang-bayang Mafia7 Bab 7 Misteri Pengendali WIPA8 Bab 8 Misteri Wusa yang Belum Terpecahkan9 Bab 9 Pertemuan yang Mencurigakan10 Bab 10 Makan Malam yang Mencemaskan11 Bab 11 Pesona Suami yang Melunakkan Hati12 Bab 12 Diinterogasi Ibu Mertua13 Bab 13 Tuduhan yang Tidak Boleh Disanggah14 Bab 14 Telepon Misterius dari Orang Tak Dikenal15 Bab 15 Identitas Penelepon Misterius16 Bab 16 Wulan dalam Bahaya17 Bab 17 Tugas Penyelamatan18 Bab 18 Haris Menikah Lagi 19 Bab 19 Tuduhan Selingkuh untuk Wulan20 Bab 20 Bukti Tak Terbantahkan21 Bab 21 Singkirkan Wulan Secepatnya!22 Bab 22 Sama-sama Terbelit Masalah23 Bab 23 Terbelit Masalah yang Sama24 Bab 24 Tumpukan Kebohongan25 Bab 25 Itu Masalah Kecil26 Bab 26 Merasa Diawasi27 Bab 27 Terharu Dirindukan Istri28 Bab 28 Kegalauan Hati Jefri29 Bab 29 Ditaklukkan Kelembutan Perempuan30 Bab 30 Jati Diri Wulan Sariningtyas31 Bab 31 Tuduhan yang Menghakimi32 Bab 32 Ajakan Tak Bisa Ditolak33 Bab 33 Memasuki Rubanah34 Bab 34 Ini Bukan Mimpi35 Bab 35 Menyingkap Tabir Masa Lalu36 Bab 36 Merindukan Belaian Suami37 Bab 37 Tidak Punya Rasa Kasihan38 Bab 38 Makin Ditindas39 Bab 39 Direcoki Dua Menantu40 Bab 40 Bulan Madu Pertama41 Bab 41 Menguji Kesetiaan Haris42 Bab 42 Bulan Madu Kedua43 Bab 43 Menginginkan Anak Angkat44 Bab 45 Bulan Madu Lagi45 Bab 46 Pasti Memilih Jelisa 46 Bab 47 Pertemuan Tanpa Sengaja47 Bab 48 Rindu yang Terlarang48 Bab 49 Mengalami Kemunduran49 Bab 50 Mengawal Wulan50 Bab 51 Menuntaskan Masalah51 Bab 52 Siap Menghadang Lawan52 Bab 53 Penjelasan yang Menakutkan53 Bab 54 Bahaya Mengancam Jiwa54 Bab 55 Menjaga Belahan Jiwa55 Bab 56 Pengungkapan Isi Hati56 Bab 57 Rasa Rindu Tak tertahankan57 Bab 58 Ingin Anak Kedua58 Bab 59 Menuruti Keinginan Suami59 Bab 60 Keinginan yang Ditolak60 Bab 61 Tidak Tega Menceraikan Istri61 Bab 62 Merasa Seperti Janda62 Bab 63 Menghibur Diri63 Bab 64 Bukan Karena Nafsu64 Bab 65 Kepergiannya Mencurigakan65 Bab 66 Kejadian yang Mencurigakan66 Bab 67 Kepanikan Seorang Pembohong67 Bab 68 Foto yang Mengguncang Jiwa68 Bab 69 Membandingkan Dua Istri69 Bab 70 Informasi Sangat Mengejutkan70 Bab 71 Sindiran Istri71 Bab 72 Fotografer Tersembunyi72 Bab 73 Rahasia Mereka Mulai Ketahuan73 Bab 74 Pembelaan Terbuka dari Rian74 Bab 75 Rian Tak Mau Kompromi75 Bab 76 Perburuan Bermotif Uang76 Bab 77 Jangan Munafik!77 Bab 78 Tak Yakin Memiliki Wulan78 Bab 79 Kebahagiaan yang Belum Pernah Dirasakan79 Bab 80 Perusak Pernikahan Wulan80 Bab 81 Balas Dendam untuk Penganiaya81 Bab 82 Jangan Menyepelekan Istriku82 Bab 83 Jangan Berurusan dengan Wulan83 Bab 84 Perlawanan Wulan yang Tak Terduga84 Bab 85 Peran Wistara yang Disembunyikan85 Bab 86 Haris Tak Mampu Menahan Diri86 Bab 87 Kena Tekanan Mental87 Bab 88 Penyerbuan ke Vila Tuwani88 Bab 89 Undangan yang Mengejutkan89 Bab 90 Undangan dari Permilik WIPA90 Bab 91 Pertemuan yang Sangat Mengejutkan91 Bab 92 Misteri Wusa Telah Terungkap92 Bab 93 Merasa Muak pada Wulan93 Bab 94 Merasa Simpati pada Wulan94 Bab 95 Rasa Asing di Hati Wulan95 Bab 96 Bersedia Menginap di Hotel96 Bab 97 Bayangan Liar Laki-laki Lajang97 Bab 98 Membayangkan Laki-laki Lain98 Bab 99 Malam yang Mengesankan99 Bab 100 Pembunuh itu Suruhan Siapa 100 Bab 101 Penyelidikan Pembunuh Misterius