icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tergoda Pesona Mafia Tampan

Bab 3 Menikah Lagi

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 07/01/2025

aanmu, aku minta maaf. Aku hanya ingin, di usiaku yang makin tua ini segera mendapatkan cucu

s. "Saya sebagai suami Wulan juga minta maaf kalau kata-kata Wul

kali lagi, selamat atas pengangkatanmu sebagai Kepala Staf Administrasi Layanan Purna Ju

ng. "Aku salut atas prestasimu yang gemilang. Sem

ris. "Aku juga berdoa, bisnis

ian. "Semangat untuk membang

Haris. "Kudoakan karirmu sebag

erawatan salon. "Sungguh hebat, kamu, Har. Muda, tampan, cerdas, dan melejit karir

a bisa saja. Mas Gendra juga hebat kok. Sejak masih laja

ya naksir kamu lho, Mas. Tapi entah kenapa kok malah jadi suami Mas Rian. Eh, iya

-saudaranya, Haris melirik kepada Berti seba

lah tersedia," kata Berti seraya mengaj

s masing-masing. Koki dibooking Haris dari sebuah restoran tenar tidak jauh dari Perumahan Intan Kemukus Residence, Kemanggis

anan ketika bercakap-cakap dengan Davia dan Yaneta. Sesekali Berti menoleh ke kiri, tapi bukan memandang Wulan. Perempuan yang menj

agi Wulan semasa masih kecil, di kampung halamannya. Pada masa kecil, Wulan anak tunggal keluarga Pranadipa Talor – Romlah Siani, tinggal di

avia?" tanya Berti kepad

sa cukup menyantap beberapa tusuk sate kam

ti menunjuk baskom kecil ber

suka soto sapi. Teman saya yang berasal dari kampung su

via," senyum Berti

mbung Yaneta, "saya dan

?" Berti menatap t

sama-sama tidak suka s

enyum. Sama-sama satu pikiran i

saya suka banget sama soto sapi. Dengan berlalunya waktu, rasa suka itu berubah tidak suk

a seperti orang udik. Tapi itu hanya perasaan saya lho, Bu. Kalau orang lain lain mungkin beda. Namanya saja suk

tersenyum. Dia habiskan makana

li ini tidak mau terpancing obrolan kosong yang tidak bermutu. Kalau sampai terpancing emosinya lalu marah-marah, orang lain akan menilai Wulan berperangai buruk. Karakter Selama ini terkesan pen

ertuanya tadi. Tapi mau bagaimana lagi. Menahan diri selama bertahun-tahun atas deraan batin, tidak mudah

uti piring-piring, berbagai perabot, dan hidangan sisa ke dapur

ang uwuh," seru Yaneta ceria. Di

ngambil segelas dawet cendol yang berwarna cokl

nya apa?" tanya Y

h hangat dari deretan gelas berbagai minuman. Dia

ama perusahaan tempatmu bekerja itu lengkapnya apa? Kalau besar, ya, semua orang

pelan. Meresapi kenikmatan paduan gul

kopi kegemarannya. "WIPA termasuk perusahaan ekspor-impor mobil terbesar. Sebenarnya

af lho, Mas," sahut Davia. "Gajinya tentu

hehehe," Haris menanggapi. "Yang penting suda

ng ," lanjut Davia, "apa Mas Haris tid

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Melawan Mertua2 Bab 2 Menentang Ipar3 Bab 3 Menikah Lagi4 Bab 4 Memendam Dendam5 Bab 5 Tuduhan yang Menyakitkan Hati6 Bab 6 Dalam Bayang-bayang Mafia7 Bab 7 Misteri Pengendali WIPA8 Bab 8 Misteri Wusa yang Belum Terpecahkan9 Bab 9 Pertemuan yang Mencurigakan10 Bab 10 Makan Malam yang Mencemaskan11 Bab 11 Pesona Suami yang Melunakkan Hati12 Bab 12 Diinterogasi Ibu Mertua13 Bab 13 Tuduhan yang Tidak Boleh Disanggah14 Bab 14 Telepon Misterius dari Orang Tak Dikenal15 Bab 15 Identitas Penelepon Misterius16 Bab 16 Wulan dalam Bahaya17 Bab 17 Tugas Penyelamatan18 Bab 18 Haris Menikah Lagi 19 Bab 19 Tuduhan Selingkuh untuk Wulan20 Bab 20 Bukti Tak Terbantahkan21 Bab 21 Singkirkan Wulan Secepatnya!22 Bab 22 Sama-sama Terbelit Masalah23 Bab 23 Terbelit Masalah yang Sama24 Bab 24 Tumpukan Kebohongan25 Bab 25 Itu Masalah Kecil26 Bab 26 Merasa Diawasi27 Bab 27 Terharu Dirindukan Istri28 Bab 28 Kegalauan Hati Jefri29 Bab 29 Ditaklukkan Kelembutan Perempuan30 Bab 30 Jati Diri Wulan Sariningtyas31 Bab 31 Tuduhan yang Menghakimi32 Bab 32 Ajakan Tak Bisa Ditolak33 Bab 33 Memasuki Rubanah34 Bab 34 Ini Bukan Mimpi35 Bab 35 Menyingkap Tabir Masa Lalu36 Bab 36 Merindukan Belaian Suami37 Bab 37 Tidak Punya Rasa Kasihan38 Bab 38 Makin Ditindas39 Bab 39 Direcoki Dua Menantu40 Bab 40 Bulan Madu Pertama41 Bab 41 Menguji Kesetiaan Haris42 Bab 42 Bulan Madu Kedua43 Bab 43 Menginginkan Anak Angkat44 Bab 45 Bulan Madu Lagi45 Bab 46 Pasti Memilih Jelisa 46 Bab 47 Pertemuan Tanpa Sengaja47 Bab 48 Rindu yang Terlarang48 Bab 49 Mengalami Kemunduran49 Bab 50 Mengawal Wulan50 Bab 51 Menuntaskan Masalah51 Bab 52 Siap Menghadang Lawan52 Bab 53 Penjelasan yang Menakutkan53 Bab 54 Bahaya Mengancam Jiwa54 Bab 55 Menjaga Belahan Jiwa55 Bab 56 Pengungkapan Isi Hati56 Bab 57 Rasa Rindu Tak tertahankan57 Bab 58 Ingin Anak Kedua58 Bab 59 Menuruti Keinginan Suami59 Bab 60 Keinginan yang Ditolak60 Bab 61 Tidak Tega Menceraikan Istri61 Bab 62 Merasa Seperti Janda62 Bab 63 Menghibur Diri63 Bab 64 Bukan Karena Nafsu64 Bab 65 Kepergiannya Mencurigakan65 Bab 66 Kejadian yang Mencurigakan66 Bab 67 Kepanikan Seorang Pembohong67 Bab 68 Foto yang Mengguncang Jiwa68 Bab 69 Membandingkan Dua Istri69 Bab 70 Informasi Sangat Mengejutkan70 Bab 71 Sindiran Istri71 Bab 72 Fotografer Tersembunyi72 Bab 73 Rahasia Mereka Mulai Ketahuan73 Bab 74 Pembelaan Terbuka dari Rian74 Bab 75 Rian Tak Mau Kompromi75 Bab 76 Perburuan Bermotif Uang76 Bab 77 Jangan Munafik!77 Bab 78 Tak Yakin Memiliki Wulan78 Bab 79 Kebahagiaan yang Belum Pernah Dirasakan79 Bab 80 Perusak Pernikahan Wulan80 Bab 81 Balas Dendam untuk Penganiaya81 Bab 82 Jangan Menyepelekan Istriku82 Bab 83 Jangan Berurusan dengan Wulan83 Bab 84 Perlawanan Wulan yang Tak Terduga84 Bab 85 Peran Wistara yang Disembunyikan85 Bab 86 Haris Tak Mampu Menahan Diri86 Bab 87 Kena Tekanan Mental87 Bab 88 Penyerbuan ke Vila Tuwani88 Bab 89 Undangan yang Mengejutkan89 Bab 90 Undangan dari Permilik WIPA90 Bab 91 Pertemuan yang Sangat Mengejutkan91 Bab 92 Misteri Wusa Telah Terungkap92 Bab 93 Merasa Muak pada Wulan93 Bab 94 Merasa Simpati pada Wulan94 Bab 95 Rasa Asing di Hati Wulan95 Bab 96 Bersedia Menginap di Hotel96 Bab 97 Bayangan Liar Laki-laki Lajang97 Bab 98 Membayangkan Laki-laki Lain98 Bab 99 Malam yang Mengesankan99 Bab 100 Pembunuh itu Suruhan Siapa 100 Bab 101 Penyelidikan Pembunuh Misterius