Tergoda Pesona Mafia Tampan
m ke arah Yaneta dan Davia. Kakak ipar dan adik ipar. Dua perempuan yang selama ini suka
tikan, sekilas Wulan seperti orang kesurupan. Sebuah situasi yang tidak diperhitungkan istri Gendra dan istri Rian. Mereka tidak me
arus tuntas. Agar besok mereka tidak kurang ajar lagi. Andai kata nantinya mereka memutus keke
k mengurangi geletar tubuh akib
ng tidak lengkap karena kalian bisik-bisik seperti dua cecurut yang bersembunyi di selokan. Kalian jangan pengecut! Bersikaplah sebagai betina sejati yang berani bersikap! Janga
s pelan, untuk mereda
saya untuk bicara! Selama ini saya diam. Saya diamkan mereka bicara se
seolah-olah tidak ada persoalan apa pun antara diri
" tanya Davia dengan suara memelas. "Mengapa aku dan
agak seolah-olah antara mereka dengan Wulan tidak ada masalah apa-apa. Tapi sikap mereka selama ini terhadap Wulan, sangat
Kalau merasa punya hak, wewenang, atau pun kewajiban menegurku, ayo tegur saja sekarang! Mengapa beraninya hanya bisik-bisik? Aku siap ditegur oleh siapa pun. Dan aku siap minta maaf dan memperbaiki kesalahan. Tapi dengan syarat, orang yang menegurku mesti
rasa heran. Selama ini Wulan tidak pernah mengucapkan kata-kata yang keras, jorok, atau pun kotor. M
terbeliak. Kata-kata itu seolah-olah menyindir keduanya yang dalam pandangan Wulan, lebih rendah budi pekertinya. W
ggi. "Siapa yang mengataimu 'sundal'? Aku da
! Akiu tadi menyatakan 'ibaratnya'. Namanya saja ibarat, umpama, andaikata, seandainya, ya sesukakulah! Memang
ngan pakai kata-kata yang
n Davia bebas sebebas-bebasnya menggunjing orang di forum keluarga! Kamu kira
telapak tangan kanan sang istri. Walau dada bergemuruh karena kemarahan yan
. Ketika Yaneta diam, Davia pun surut langkah untuk ikut andil mengeroyok Wulan.
Wistara Janaloka. Davia tidak terima disindir dengan kata yang menyakitkan hati. Davia tid
alasan yang lebih buruk. Dia berani menyindir kita dengan kata yang tak
s Gendra dan Mas Rian. Itu yang membuat Wulan sombong. Coba kalau dia dicerai Mas Haris, pasti akan nangis darah memohon-mohon sup
as dalam benak Yaneta. Sudah dua tahun lebih Berti pernah mengeluh kepada Yaneta. Berti pernah kepikiran untuk memisahkan Haris dengan Wulan. Berti diam
ma. Kalau Wulan pas kerja, aku dan Davia bisa menyambangi Ibu. Ibu yang tidak suka pada Wulan sejak awal pernikahan mereka, tentu sangat mudah dipengaru
syarat yang mesti dipahami oleh semua yang hadir di ruang tengah rumah mewah, dalam nuansa pesta kecil. Hany
i penuh wibawa. "Aku ingin mengat
*