Tergoda Pesona Mafia Tampan
avia waras. Laki-laki muda yang tampan rupawan itu ingin sebuah
Entah sengaja atau tidak, Davia menuduh Rian. Atau setidaknya mencurigai Rian serong dengan Wulan. Sebuah
i dalam hati Rian. "Niat baikku agar dia tidak memancing kemarahan Wulan, disalahpahami. Davia me
t. Sebuah pertanyaan yang jelas-jelas mengandung tuduhan. Davia terkesan menuduh Rian selin
a kaget ketika tahu bahwa wajah masih menyiratkan kekesalan. Davia m
idola banyak gadis. Bukan rahasia lagi kalau dari sekian penggemar Rian, ada yang berani terang-terangan menyatakan perasaan hatinya. Namun selama ini terbukti Rian tidak t
dak tahu. Seolah-olah Wulan tidak mendengar tuduhan tajam yang menghujam ke hat
ius meskipun karena dorongan emosi. Andaikata Rian langsung mem
laki-laki berangasan, pasti sudah bertindak keras pada Davia. Baik itu tindakan fisik, atau pun tind
a, dirinya tidak ingin terjadi pertengkaran antara anak kandung dan menantunya. Apalagi di mata Berti, Davia
i keduanya bisa memaklumi. Sudah lazim kalau mertua menganakemaskan satu dar
menjawab pertanyaan
pertanyaan Davia. "Tinggal jawab '
panggil Be
pai Berti marah karena pertanyaan Davia kepada Rian. Kalau Berti sampai Berti tersinggung atau marah, waj
sahut Davia.
" Berti menyodorkan gela
erti. Dia tuangkan teh hangat d
rsenyum penuh rasa sayang. "Kuharap kamu ik
dengan senyum cerianya. "Siapa yang tak senang punya sa
mbiraan seperti yang kurasakan," ucap Bert
Wulan yang sensitif, bisa bereaksi keras seperti tadi. Berti tahu bahwa Wulan sekarang sudah berani melawan ibu mer
ring. Buru-buru Haris minta maaf kepada semua yang hadir ketika akan menjawab panggilan telep
ris sering menjawab 'Ya, Pak' ketika berbicara dengan atasannya tersebut. Ta
i tidak mampu menutu
nggi WIPA yang merupakan atasan langsung. Namun sesaat kemudian wajahnya
Haris menjawab. "Hanya pembicaraan
sana lengang berubah menjadi ceria kembali. Malam ini merupaka
bersih dari segala macam makanan. Tinggal aneka minuman dan kue ya
wah di ruangan tersebut. Selain itu di sudut ruangan ada tiga kursi dan meja antik. Berti, Yan
an mengumpul, ada Wulan, Haris, Gendra, dan Rian terlihat bercakap-cak
dengan sekretarismu yang kamu katakan ca
hut Haris santai. "Di
gan Wulan, Gendra, dan R
erlibat perselingkuhan, langsung dipecat. Ini bukan omong kosong. Sudah ada
aris. Mereka tidak menduga ada perusahaan yang m
selingkuh dengan sekretarisku," ucap Ha
Gendra dan Rian, menghela napas sejenak. Seperti s
aris tiba-tiba. "Masalah ini bersifat rahasia. Hanya kalangan manajer dan staf level tertentu yang bole
as?" Rian menga
sudut ruang. Terlihat Berti, Yaneta, dan Davi
*