Tuan, Kau Menghanyutkanku
antung kristal berkilauan, memantulkan cahaya lembut ke seluruh aula yang luas.
-cakap sambil menyesap sampanye dari gelas kristal. Suara tawa ringan bercam
erhenti ketika sosok Rein
pi sehelai jatuh ke dahinya, memberikan kesan santai yang memikat. Wajahnya membawa ekspresi dingin, namun karismanya t
sosialita muda bernama Eva, bahkan terlihat memerah ketika tatapan Reiner secara tak sengaja menyapu dirinya. Tapi pria itu tam
kir Eva dalam hati. "Selalu m
jadi milikmu, Eva," ujar t
ah dari pelayan yang lewat. Dia berdiri di sana sejenak, menyesap anggurnya
gumamnya dalam hati. "Dan sekarang
etapi penuh tekanan dari ibuny
a," ujar Ny. Barbra Barack, ibunya, sambil melangkah mendekatinya. Wanita itu
um menggoda. Suatu keberuntungan jika b
ebelum membalikkan badan
u. Bukan berarti aku harus mengikuti setia
ini bukan hanya tentangmu. Eva adalah pilihan yang sempurna. Dia pintar, canti
kan beberapa tamu terkejut. "Aku tidak butuh istri, apalagi yang dipilihkan
. "Kau tidak bisa terus seperti ini, Reiner. Kakekmu semakin tua,
Karena sejauh yang aku tahu, ini semua tenta
semakin mendekat. Eva, bersama dua temannya, terlihat berjalan ke arah mereka.
api aku tidak akan iku
cepat, penuh tekad untuk melarikan diri dari situasi yang membosankan ini. Dia ta
-
h dari hingar-bingar pesta, hanya ada suara panci yang beradu dan aroma makanan yang menggantung di
kat sederhana dan seragam yang membuatnya tampak seperti bagian dari perabotan dapur. T
anggilnya
mpan di tangannya. Dia menoleh dengan mata
" tanyan
Cepat, sebelum seseorang menemukank
idak berani membantah. "Tapi, Tuan... s
t. "Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan. Tunjuk
t, meskipun dengan wajah t
kecil di belakang dapur. Setelah memastikan ruang
a menunggu di sini s
ata apa-apa, tetapi sebelum wanit
mu si
sebelum menjawab pelan. "
guk sebelum menutup