icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suami Wasiat Dari Suamiku

Bab 2 Lina tidak tahu berapa lama

Jumlah Kata:1044    |    Dirilis Pada: 17/12/2024

. Setiap detik yang berlalu terasa begitu lama, seperti waktu mengalir dengan begitu lambat, menekan dadanya yang semakin sesak. Suara

muk. Hanya beberapa jam yang lalu, mereka merencanakan masa depan bersama. Mereka berdua menantikan kelahiran anak pert

Arief yang terkulai lemah. "Aku tak bisa hidup tanpa kamu... kita... kita ha

kuat. Ia tahu bahwa Arief, meskipun tidak sadar, bisa merasakannya. Mereka sudah melalui begitu

daan Arief yang semakin memburuk. Setiap kali mereka berbicara, Lina merasa seperti seluruh dunia runtuh di sekitarnya. Ia

ereka? Kenapa hidup mereka yang indah ini begitu cepat dihancurkan? Ia berusaha untuk berpikir jernih,

tungan waktu. Dia tahu, semakin lama Arief terbaring tanpa respons, semakin kecil harapan untuk melihatnya b

mkan mata dan berharap semuanya hanya mimpi buruk yang segera berakhir. Namun, realita tak me

ti Mula

biasanya. Rasa sakitnya semakin terasa tajam saat ia menyentuh kulit Arief yang dingin. Tak ada lagi senyuman

anjatkan, semua harapan yang ia gantungkan, terasa begitu sia-sia. Dia tak siap u

uang rumah sakit. Lina mendongak, melihat dokter itu dengan pandangan kosong. Di

rusaha sebaik mungkin, tapi kondisi suami Anda semakin memburuk. K

dengan kosong. "Apa maksud Anda?" S

tidak bisa melakukan lebih banyak," jawab dokter itu dengan nada berat, seol

hara selama ini, semua yang ia impikan, seolah lebur dalam sekejap. Ia menat

sangat lemah, namun Lina dapat mendenga

air dingin. Arief membuka matanya sedi

jah suaminya, mencoba meyakinkan dirinya

semua salahku," Arief berusaha berbi

"Jangan bilang begitu. Jangan, Arief. Ka

agiaan atau justru kesedihan. "Lina... aku... aku tahu tak lama lagi...

ng begitu, Arief. Aku nggak bisa tanpa kamu. Aku butuh kamu. Kita akan bersama-sama

erasa hancur. "Lina... aku... aku ingin kau bahagia. Jangan biarkan hidu

ir hancur. "Jangan bicara seperti itu. Aku ngga

ngin aku katakan. Aku... aku ingin kau... menjaga dirimu. Jaga anak kita. Jika aku... jika aku tak ada lagi

. Apa yang Arief katakan? Siapa yang i

lemah. "Arief... siapa yang kamu maks

dan tubuhnya kembali terkulai. "Lina...

. "Arief... jangan tinggalkan aku. Janga

jantungnya berhenti, dan dalam satu hembusan napas terakhir, suaminya m

ebih dari apa pun. Namun, ada satu kalimat yang terus bergema di kepalanya-"Dia akan jadi pengganti aku." Sia

ini telah menjadi kenangan. Dan di luar jendela, hu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka