Perselingkuhan Panas, Aku Dan Majikanku
Tok..
dur?" suara Ares te
Yuyun pasti sudah tidur. Apalagi sekarang sudah tengah malam. Akhirnya Ares pun memutuskan
kirkan semua penyesalan-penyesalannya terhadap Ares. Sampai akhirnya, ia pun beringsut duduk di t
ee
ngah memasuki kamar yang ditiduri Ares. Dengan langkah
menit yang lalu. Sungguh, Wulan sama sekali tak menyangka bahwa selama ini, ia sudah mensia-siakan suaminya. Bagaima
h Ares yang masih tertidur lelap. Ia mencium kening Ares dan melanjutkan ciumannya ke bibir sang suami
ya. Terdengar suara-suara kecil yang keluar dari bibir Ares, dan hal itu membuat Wulan semakin terpengaruh. S
membuka mata dan memandang Wulan dengan penuh kemarahan. Sontak ia pu
an?!" kata Ares dengan nada
etapi ia berusaha untuk menjelaskan di
aku
ari tempat tidurnya da
a kamu menciumku dan menggodaku? Kamu pikir aku
lesat keluar karena ucapan Ares yang meledak-ledak. Ia merasa terp
fkan semua kesalahanku. Aku benar-ben
dengan begitu mudah kamu bisa mendapatkan itu kembali dari diriku! Aku tahu kalau selama ini kamu berselingkuh di b
enar dirinya telah dikhianati dan Wulan benar-benar sudah tak pa
persatu semua kegilaan kamu s
sa berkata apa-apa selain menangis terisak-isak. Ia merasa seperti sebuah bom waktu yang
pandangan yang tajam dan penuh kemarahan. Ia masih merasa merasa sakit ha
k bisa mengatakan cukup ratusan kali maaf padamu. Tapi aku harap kamu masih men
ah hancur berkeping-keping
k saja di hadapan suaminya. Ia merasa perasaan saat ini, seperti semua masa lalunya
an aku nggak bisa hidup tanpamu, Mas. Kalau kamu memisahkan diriku darimu, kehidup
n menjadi baik-baik saja, hah?! Kamu pikir aku bis
khirnya, ia menyadari bahwa ia tak bisa memaksakan kehendaknya. Mungkin itulah harga yang h
es berbalik untuk keluar dari kamar, mening
yelimutinya, membawanya ke dalam lubang yang semakin dalam dan gelap. Perasaan bersalah dan k
us segalanya, Mas?" lirih Wulan dianta
berangkat ke kantor. Namun seperti biasa sebelum be
n sarapan untuk suami saya." kata W
sambil menyerahkan piring yang sudah be
tuk suaminya ke meja makan dengan dis
rapanny
pa-apa, tetapi wajahnya menunjukan ekspresi tidak senang. Ia mengambil sendok dan garpu, dan
ak perlu repot-repot membawakan sarapan untukku, Wulan. Aku bisa
Ares tersebut. Ia merasa seperti ia tak punya hak lagi untu
ap detik aku selalu merasa ada rasa penyesalan dan kerinduan dalam hatiku. Aku berharap kalau
luarkan bunyi keras, "Nggak ada yang bisa kamu memperbaiki lagi, Wulan! Kita sudah terlalu jauh dalam masalah ini! Kamu nggak pernah
ulitnya untuk memperbaiki kerusakan dalam hubungannya dengan Ares. Ia juga merasakan betapa s
engan perasaannya yang ikut turut prihatin dengan keadaan r
kap dingin dan tegang terhadap Wulan. Meski masih tinggal satu atap, Ares telah memutuskan untuk pisah ranjang sejak semala