Dikhianati Saudara Tiri
nga, hatinya terasa seberat batu. Haidar duduk di meja makan, menikmati sarapan yang dibuatnya, dengan senyuman ceria yang bisa menghapus segala
gan mata berbinar. Suaranya yang ceria membangunkan seberkas kebahagiaa
membungkuk untuk mencium kening Haidar.
tahu bahwa Haidar tidak tahu apa yang sedang terjadi, tidak tahu bahwa ayahnya yang dulu pergi dengan alasan yang tidak jelas, kini muncul kembali dengan niat untuk menjadi bagian d
balik pintu itu. Suara itu, langkah itu, sudah cukup untuk membuat jantungnya berdegup kencang. Kiana menghela napas, m
t," kata Alif, suaranya lembut namun penuh tekad. "Ak
Ruang tamu rumah mereka sepi, hanya diisi oleh gema suara hujan yang masih terdengar d
kata Alif. "Tapi aku tidak ingin menunda lagi. Aku i
seolah ingin membasuh segala rasa yang terpendam di dalamnya. "Alif, ini tidak semudah
hu aku salah. Tapi aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa berubah, bahwa aku bisa menjadi
ejujuran. Alif memang terlihat berbeda, lebih matang, lebih serius. Namun, apakah itu cukup? Kiana menggigit bibir
e dalam hidup Haidar bukan hanya soal kita. Ini tentang dia, t
n melukaimu atau Haidar. Aku hanya ingin dia tahu bahwa dia punya ayah yang mencintainya
a takut bercampur aduk dalam dirinya. Ia mengingat masa lalu, bagaimana Alif meninggalkannya tanpa penjelasan, dan bagaimana ia merasa
khirnya berkata, suaranya pecah. "Haidar tidak
ra yang tegas, namun penuh emosi. "Aku ingin memperbaiki semua kesalahan yang pernah aku b
harus tahu, Alif, jika aku memberimu kesempatan ini, kau harus membuktik
ekad. "Aku tidak akan mengecewak
dengan pekerjaan rumah, dan bahkan mendesain perhiasan bersama-sama. Haidar, dengan polosnya, menerima Alif tanpa keraguan, seolah ayahnya itu tidak pernah pergi. Melihat Ha
uang tamu. Haidar sudah tertidur, dan rumah itu terasa sepi, s
bahwa aku tidak akan pernah lelah berjuang. Aku tahu ini tidak muda
"Haidar layak mendapatkan kebahagiaan, Alif. Itu yang terpenting ba
untuk menebus kesalahan, dan aku mencari cara untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi ayah yang b
ah terbangun kembali, meskipun masih rapuh dan penuh keraguan. Namun, ada sesuatu dalam diri
penuh harapan. "Tunjukkan bahwa kamu bisa menjadi ayah yang baik, dan tunjukkan bahw
n Kiana. "Aku akan buktikan itu, Kiana. Dan a
ercah harapan yang muncul di tengah kegelapan. Mungkin, hanya mungkin, cinta dan penyesa