Antara Cinta Dan Trauma
selalu ada di sampingnya, memberikan perhatian dan pengertian yang membuat Adel merasa sedikit lebih baik. Mer
p kali dia mencoba untuk mendekati Dara, Dara seolah menghindar. Bahkan, di bebe
at ngobrol sama lo. Farhan lebih penting sekarang,
ata itu. "Kenapa lo kayak gitu, Dar? Ap
. Perlahan, hubungan mereka semakin terasa asing. Kekuatan ikat
-
anya saling diam, tidak ada lagi percakapan yang hangat seperti dulu. Bahkan, saat ada di seko
persahabatannya dengan Dara kini tinggal kenangan. Mungkin ada kesalahan dari kedua belah pihak, t
dak pastian, setidaknya Vero tidak meninggalkan Adel. Vero menjadi tempat berlindungnya, memberi perhatian yang mem
ering mereka kunjungi bersama, duduk berdua tanpa kata. Vero memandang Adel den
ra?" tanya Vero pela
ak ngerti kenapa semuanya jadi kayak gini. Kenapa Dara lebih
mbut. "Lo nggak sendirian, Del. Gue di sini buat
ngungan dan kesedihan. Meskipun ada Vero, tapi rasa
-
u di kafe yang sama. Mereka mencoba berbicara, ta
kenapa sih lo jadi kayak gini? Kenapa lo lebi
o nggak ngerti, Del. Farhan itu beda. Dia ngerti gue.
i. Gue nggak pernah ngeliat lo seperti ini sebelumnya. K
Gue udah capek dengar lo ngomongin Farhan terus. Gue ng
lama dipendam kini muncul begitu saja. "Lo nggak butuh
"Gue nggak mau kehilangan lo, Del,
terlalu jauh sama Farhan, Dar. Lo nggak lih
erasa semakin jauh. Dara memilih untuk pergi, meni
-
ng sepertinya semakin jauh. Di satu sisi, Adel ingin tetap mendukung
kemudian, Dara
ue kayak gini. Farhan... Dia bukan anak sekola
iba malah marah kalau gue kasih masukan. Gue cuma nggak mau lo dibut
au lo khawatir, tapi gue juga butu
cuma takut hubungan kita makin jauh,
-siapa, Del. Gue cuma mau lo
jarak tetap terasa. Keduanya menyadari bahwa mungkin memang ada perbedaa
-
tapi jarang saling bicara. Ketika Adel mencoba menyapa, Dara hanya memberikan senyum tipis ta
ranikan diri untuk duduk di samping Adel
beneran kangen sama kita yang dulu. Gua tau kalau gua salah
rlihat ragu. "Gue juga, Dar. Tapi gue
a omngan kasar gua ke lu ya, Del. Gue ngga
m. "Gue ngerti, Dar. Kita sahabatan, dan kadang gue
yang tertinggal. Meskipun mereka sama-sama ingin memperbaiki keadaan, jarak yan
-
Berbeda dengan perasaan Dara yang seolah sudah menemukan jalan keluarnya bersama Farhan, Adel m
a waktu nggak? Gue pengen
rol tentang
. Tentang hubungan kita
ejak beberapa waktu terakhir, perasaan mereka semakin jauh, penuh dengan perdebatan dan ketegang
gue kesana
uskan untuk pergi. Ketika dia tiba, pintu apartemen terbuka d
abar buat ngobrol." Ucap Ver
iasanya menjadi tempat Vero video call bersama Adel. Vero duduk berhadapan
. Gue merasa kita udah nggak ada lagi hubungan yang j
hal yang sama. Tapi lo nggak bisa gitu terus, lo tahu kan kalau gue nggak akan pernah ning
i kenapa lo selalu bikin gue ngerasa kalau gue nggak cu
Tapi kadang gue ngerasa kalau lo juga nggak percaya sa
erasa tenang. Tapi kenapa malah kebalik? Gue malah makin cemas s
saannya. "Gue tahu gue sering salah, Del. Tapi gue juga butuh lo di sisi gu
ro. Namun, rasa sakit hati dan kekecewaan yang sudah
Ver. Gue capek sama semua masalah ini. Kadang gue mi
gak serius kan, Del? Kita udah jalan bareng cukup lama, dan lo ma
ungkin kita butuh jarak, biar kita bisa pikirin semuanya deng