Antara Cinta Dan Trauma
al dalam hubungan mereka. Tidak ada kata sepakat yang mudah ditemukan. Akhirnya, merek
ri sebelum melangkah lebih jauh. Begitu juga dengan Vero, yang tahu bahwa hu
Kalo lo butuh waktu, gue ngerti, Del. Gue
n, namun hatinya masih
canggung. Namun, Vero tampaknya tidak ingin melepaskan Adel begitu
gini. Gue masih sayang sama lo, dan gue
aan campur aduk - kecewa, sedih, dan bingung dengan semuanya. Ve
kin lo sakit hati... tapi gue bener-bener nggak mau kehilangan lo." Vero meremas ta
menjaga jarak emosional. "Ver, lo harus ngerti kalau perasaan ini ngg
lebih lagi, kali ini dengan sentuha
isa perbaiki ini semua? Gue janji bakal berubah, baka
atnya merasa tidak nyaman, tapi ia juga tahu ada perasaan dala
Gue pengen buktiin kalau gue bisa
alam-dalam. "Vero, gue butuh waktu. Kita butuh waktu.
.. kalau itu yang lo mau, gue bakal kasih lo waktu." Tapi raut wajahny
diri, mengambil jarak dengan lembut. "Makasih, Ver. Gue ha
ikit terangkat, meski ia tahu ini hanyalah awal dari perjalanan p
-
h sayang, dan sabar. Tetapi semakin lama, ada sesuatu yang mulai terasa tidak benar. Ada ketegangan yang tak terlihat di antara mereka, yang awalnya tidak terlalu d
ulai menunjukkan sisi lain dari dirinya. Dia semakin agresif dalam mendekati Adel secara fisik, meskipun Adel merasa tidak siap. Vero semakin sering membicarakan tentang "hubungan selanjutnya" dan seolah-olah meyakinkan A
-
temen Vero, situas
berharap dari hubungan ini. Tetapi di sisi lain, ada suara dalam dirinya yang memberitahunya bahwa dia t
"Vero... gue nggak siap untuk itu.
napa sih, Del? Gue nggak ngerti kenapa lo selalu nunda-nunda. Kita udah jalan baren
ngerti, Ver. Gue nggak bisa... Rasanya... Gue
sa nunggu terus, Del. Lo nggak ngerti betapa gue butuh
ti Vero, tetapi di saat yang bersamaan, dia merasa seperti sedang dipaksa untuk melangkah lebih jauh. Setiap kata Vero semakin menambah rasa tertekan yang dia rasa
ngerti, Ver. Gue nggak bisa kayak gini. Gue butuh wa
Adel mencoba untuk menghindar, tetapi Vero dengan lembut menahan wajahnya dan menekan ciumannya lebih dalam
tubuhnya kaku "Vero, gue ngg
bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dengan lembut, Vero berkata, "Gue janji n
mengubah hidup Adel. Saat itu juga, dia kehilangan sesuatu yang sangat penting bagi dirinya-sesuatu yang tidak bisa dia balikkan lagi. Keperawanannya hilang, bukan karena keinginanny
ak bisa ditebak "Lo tahu kan, kita sudah
un dia sendiri yang memilih untuk menyerah. Suasana menjadi canggung, dan Adel merasa seper
dari dirinya yang sudah hancur. Rasa sakit itu tidak pernah hilang, dan hubungan mereka mulai terlihat berbeda. Vero, yang sebelumnya penuh perhatian, mulai berubah menj
-
elumnya penuh kasih sayang, kini mulai bersikap dingin dan tidak sabaran. Setiap
satu, Del. Lo kenapa sih nggak bisa ikut g
ak ngerti, Ver. Gue merasa terpaksa... Guean lo nggak bisa terus-terusan ngindarin gue." J
da di bawah kendali Vero, tidak bisa mengungkapkan perasaan atau keinginannya. Rasa taku
setuju, dan sering kali dia menggunakan kata-kata kasar untuk membenarkan tindakannya. Adel, yang s
ubah, sementara Adel merasa terjebak dalam hubungan ini. Vero yang semakin egois dan t
ggak ngerti, Del. Semua ini bukan cuma tentang lo! Lo itu cuma mik
ue nggak pernah minta ini, Ver. Gue nggak si