icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jodoh Pilihan Oma

Bab 3 sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai kamar Kayla

Jumlah Kata:963    |    Dirilis Pada: 06/12/2024

han, merasa asing dengan kenyamanan tempat tidur di sekitarnya. Butuh beberapa detik baginya untuk menging

ga yang mekar seolah menyambutnya dengan hangat. Tapi, rasa syukur yang mulai mengisi hatinya itu segera diselimuti kecemasa

mar dike

Suara lembut Nenek Melati

n membuka pintu. "Iya,

Nenek saja, Nak. Tidak usah sungkan. Ayo, t

uk dengan ragu

nyerbu hidung Kayla. Dion sudah duduk di meja makan, mengenakan kemeja putih dan celana ba

k Melati sambil menar

ra suasana hangat ini, tetapi ia tidak bi

Kayla pelan sambil me

inya, akhirnya membuka suara. "A

Ia menunduk, merasa bingung. "Saya... saya belum tahu.

cara seperti itu. Kamu tidak merepotkan siapa

" Kayla menco

n," kata Nenek Melati tegas. "Kamu am

ak bisa diganggu gugat. Tapi ada sesuatu yang mengusik pi

berdiri dari kursinya. "Aku ha

"Hati-hati di jalan, Dion

elum meninggalkan ruangan. Gadis itu tampak gugup di

dengan Ling

taman belakang. Mereka duduk di bangku kayu di b

ni adalah tempat yang penuh kasih. Jangan takut atau merasa terbe

ma kasih, Nek. Saya benar-bena

ai membangun kembali hidupmu. Kalau kamu mau, aku bisa mem

diberikan Nenek Melati benar-benar tulus, se

mbali ke rumah, seseorang mengetuk pintu depan dengan keras. Kayla yang

u?" tanya Kayla

ebelah," jawab Nenek Melati sant

dengan penampilan rapi dan ekspresi penasaran ma

baru," kata Riska dengan nada sedikit menyindir

sambil tersenyum lebar. "Dia akan

i ujung kepala hingga ujung kaki. "Kamu dari mana, Nak

tapan tajam itu. "Saya... saya baru p

rbalik ke arah Nenek Melati. "Kamu ini memang selalu ba

ang aku lakukan, Riska. Dan aku tidak butuh nasihat tent

tkan." Setelah itu, ia pamit dengan senyuman tipi

an Tak

sebuah mobil berhenti di depan rumah. Kayla mengenali mobil itu s

ut. Ia membawa beberapa berkas di tangan, tampak lela

ini?" tanya Dion samb

nek menyiram bunga,

. Jangan terlalu lama di

etapi sebelum menutup pintu, ia sempat melirik Kayla lagi. Ada sesua

t Dion dengan senyuman hangat. "Kamu

awab Dion sambi

h dulu. Oh, aku hampir lupa, besok kita harus pergi ke pasar

engan alis terangkat. "

pula, aku tidak bisa membawa barang belan

ela napas.

di rumah ini perlahan-lahan mulai terbentuk. Tapi di balik kedam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka