Jodoh Pilihan Oma
tidak bisa tidur dengan tenang. Pikirannya terus dihantui oleh cerita Kayla tentang kelompok yang berusaha menj
gin menyentuh kulitnya, namun tidak cukup untuk mendinginkan kemarahan yang membara di dadanya. Baga
lututnya, mencoba meredam ketakutan yang terus menghantuinya. Ingatan tnah bisa lepas dari m
pan yan
g masih terlihat lelah. Nenek Melati sudah sibuk menyiapkan s
ambil tersenyum. "Aku sudah buatkan nasi
m kecil. "Teri
engan pandangan serius. Ia meletakk
ara," katanya t
ulai berdebar. Ia tahu pembicaraan ini
erus hidup seperti ini, selalu merasa dikejar-kejar. Kita harus
ng. "Tapi... bagaimana carany
u akan mencoba berbicara dengan mereka. Tapi aku perlu tahu
n membantunya, tetapi menceritakan semuanya berarti
ku tidak akan memaksamu. Tapi kalau kamu m
at. Ada beberapa orang lain... mereka adalah bagian dari jaringan perdagangan manusia. Mereka t
mendengar itu. "Mereka tida
sil melarikan diri sebelum mereka mendapatkan uang dari 'menjual' saya. Faris adalah salah satu
asi itu. "Baik, aku akan pastikan mereka
n yang Ta
yi. Nenek Melati buru-buru menuju pintu, s
ri di sana dengan wajah penuh percaya diri. Pakaiannya mahal
te Melati," sapany
elati terkejut m
kit dari kursinya. Ia berjalan ke ruang
akukan di sini?" tanya
Melati," jawab Manda sambil tersenyum lebar. "Da
annya langsung tertuju pada Kayla. Matanya menyipi
anya Manda den
sebelum Dion sempat menjawab. "D
ggal bersama kalian? Maksud Ta
jawab Dio
suaranya. "Oh, menarik. Aku tidak tahu kamu
uk menghakimi, lebih baik kamu per
on, aku hanya ingin tahu. Kam
an itu. Ia mundur perlahan, mencoba mengh
a. "Aku ingin bicar
tidak tahu ha
engan Dion?" tany
rgagap, tidak tahu
, Manda," jawab Nenek Melati tegas. "Dan aku
Tante. Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu lagi. Tapi, Dion,"
uk singkat, lalu me
man
menghela napas berat. "Aku tahu di
usnya," jawab Di
buat hidup Dion dan Nenek Melati semakin sulit. Namun, di balik semua itu, ia juga merasa ada sesua