Jodoh Pilihan Oma
. Kayla duduk di kursi belakang, sesekali mencuri pandang ke arah Dion yang mengemudi dengan tenang. Rasa gugup
ya lembut, "kalau boleh tahu, apa yang sebenarnya
ceritakan kebenaran. "Saya... saya baru saja kabur dari orang-oran
mata mulai mengalir di pipinya, membuat Nenek Melati terteg
ek Melati, matanya menunjukkan rasa iba yang mendalam. "Tapi p
ak Kayla untuk bercerita lebih banyak, tetapi hatin
awa Kayla masuk ke ruang tamu yang hangat dan nyaman. D
sofa empuk di dekat perapian. "Kamu pasti lelah.
melihat betapa megah tetapi bersahajanya rumah itu. Dindingnya dipenuhi
sekali," bisik
il tersenyum. "Tapi rumah ini selalu penuh kenanga
berisi dua cangkir teh dan beberapa biskuit. Ia mele
" ujar Dio
r itu dengan tangan geemani suara api yang berderak di perapian.
ya keluarga? Seseorang
u. Saya... saya yatim piatu. Sejak kecil, saya tinggal di panti asuhan. Tapi beberap
ayla dengan lembut. "Kalau begitu, anggap saja kami keluargamu
Nek... apakah aman bagi kita membawanya ke sini? Bagaimana
kadang kita harus mengambil risiko untuk membantu sesama. Lagipula, ak
uti keraguan. Namun, ia tidak bisa membantah nen
erkaca-kaca. "Terima kasih. Saya tidak tahu
wab Nenek Melati. "Yang penting, kamu harus pu
g Menguba
enghadap taman belakang rumah. Ketika Kayla akhirnya merebahkan diri di tempat tidur, ia merasa seolah
ion dan Nenek Melati masi
ya Nek pikirkan? Kita tidak tahu apa-apa tentang dia. B
kamu harus belajar untuk lebih percaya pada orang lain. Ka
i, N
ilih siapa yang membutuhkan bantuan kita. Jika Tuhan men
t dengan neneknya. Namun, dalam hati kecilnya,
s dipenuhi pertanyaan tentang Kayla. Siapa sebenarnya dia? Dan kenapa t
ata. Ia teringat peristiwa tadi sore, bagaimana Dion dengan bera
hidup mereka. Sebuah cerita yang baru saja dimulai, penuh den