Ketika Suamiku Minta Rujuk
r, menyiapkan makan malam sederhana dengan sepenuh hati. Dia mencintai rutinitas ini-merawat
kerjanya ke sofa, lalu melonggarkan dasinya. "Capek banget
r energi balik," ujar Re
g tersembunyi di matanya-sesuatu yang Reyna tak per
duk di sofa apartemennya, menat
-lama. Reyna curiga kalau
ipis, mengetik ba
kan perhatian Reyna. Kita kan sudah sering m
'll see
. Dia mengenakan gaun hitam ketat, memastikan riasannya sempurn
i makan malam lebih cepat dari biasany
a mau nonton film bareng malam in
anggung. "Maaf, Rey. Ada pekerjaan mendada
, tapi tetap tersenyum. "Ya su
lu pergi. Begitu keluar dari rumah, di
u dalam p
ia bertemu. Mereka memilih meja di sudut paling belakang, jauh dari pa
at," ucap Livia sambil men
jawab Damar sambil duduk di depannya.
pa yang kita lakukan," ujar Livia
am-malam sebelumnya. "Kau tahu ini salah, kan?" tanyanya,
"Kalau salah, kenapa ki
tangan Livia di atas meja. "Aku tidak
gan nada menggoda, "aku juga tak ingin kau
r, wajahnya terlihat damai. Damar berdiri di ambang pintu, memandang
Reyna, mencoba memejamkan mata, tetapi aroma