icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dekapan Gairah Mafia Kejam

Bab 2 Chapter 2. Aku Akan Memuaskanmu

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 05/12/2024

semakin panas. Isabella bisa merasakan ketegangan dalam tubuhnya, menunggu apa yang akan te

rkata apa-apa, tapi gerakan tubuhnya mengisyaratkan bahwa ia sudah tidak sabar lagi. Tangannya be

ndangannya ke bibirnya. Dirasakan tubuhnya seolah

kan, Bella," ujar Lorenzo pelan,

kan diri. Ia tahu perlawanan tidak akan berhasil

nyerah pada permainanmu?" gumamnya

ya tergerak lagi mendekati telinga Isabella, ia berbisik, "

ggang Isabella, menariknya lebih erat. Isabella mencoba bergera

dan tanpa kompromi. "Ikuti sa

merespons tanpa bisa dihentikan. Ketika bibir Lorenzo kemb

setiap jengkal tubuhnya. Tanpa kata-kata lagi, Lorenzo terus membawa mereka pada arah yang lebih jauh

Isabella dengan tajam, memastikan bahw

dali di sini," katanya, bibirnya menyentuh tel

ari tatapan tajam Lorenzo. "Aku ... tidak bisa," ucapnya

a tetap rendah dan penuh kekuatan. "

membiarkan ruang untuk kebebasan, tubuhnya kini menekan lebih dalam, menuntut

tak tergoyahkan. Ada sesuatu yang tajam dalam tatapannya, seperti pre

dengan lebih dekat. Tangan kanannya bergerak lincah, meremas bahu Isabel

ang menyerbu tubuhnya. Setiap gerakan Lorenzo sepert

ya, suaranya nyar

pikir bisa menghindar dariku?" tanyanya, suaranya datar, tanpa em

embuat mereka semakin dekat. Ada udara tegang

lam dirinya, perlawanan dan ketakutan masih ada. Namun, tubuhnya mulai meresp

ku?" ucapnya lirih, seolah

eka-teki. "Kau tahu apa yang aku inginkan, Bella," jawabnya, s

, meraba setiap lekuk tubuh Isabella dengan cara yang tidak bisa lagi disangkal. Isabella menggigit bibirnya lebih keras

orenzo sudah lebih dulu mendekatkan wajahnya

an, dan bahkan waktu. Ada tekanan dalam ciuman itu, keingin

dengan penuh perhatian. "Aku tak akan menunggu lama," ujar

rikat dengan kenyataan yang tak bisa ia hindari. "Tolong, jangan lakukan ini," sua

ndiri. Dengan sekali gerakan, ia menggeser Isabella ke tangah ranjang, meni

katanya dengan suara yang lebih dalam, lebi

memuncak, tubuhnya tak mampu lagi melawan, dan ia akhirn

yang ke nirwana. Meski, batin dan pikirannya terus

setiap gerakannya seperti membawa mereka lebih jauh k

ri Isabella. Wanita itu malah memalingkan wajah, seakan enggan menatap Lorenzo. "Tapi itu ti

g tajam semakin gelap, dan dengan teg

rongan yang datang begitu kuat. Semua perlawanan yang tersisa lenyap dalam sekejap. Ia t

ut, atau justru terbuai dalam arus yang sudah terlalu dalam. Semua perasaan itu

mengikatkannya pada tali yang tersambung pada pilar ranjang. Tak ada s

u akan memuaskanmu," bisik Lorenzo, sa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka