Menyukai Dosen karena Truth or Dare Gila
at dan disiplin yang ketat. Namun, di balik gedung-gedung megah dan suasana akademis yang sibuk, ada sa
rapi, rambut selalu tersisir ke belakang, dengan kemeja putih yang tak pernah terlihat kusut. Sikapnya membuatnya terli
smita, dosen killer
, bahkan mungkin jatuh cinta!" ujar R
hafal betapa impulsifnya Raina, hanya bi
pi mendekati Pak Andra? Kamu serius?" tany
adar iseng. Kalian tahu kan tadi malam aku kalah truth or dare? M
aku nggak nyangka kamu bakal terima tantangan ini. Maksudku, kita ngomongin Pak An
an," sahut Raina sambil menyandarkan punggung ke kursi. "
napas. "Kamu be
r. "Semoga berhasil, Rain. Tapi jangan sam
kan h
epan, tepat di depan meja dosen. Ketika Andra masuk ke ruangan dengan langkah tegas, suasana langsung beru
sambil menaruh map tebal di atas me
rempak, kecuali Raina yang dengan santa
askan materi. "Hari ini kita akan membahas konsep dasa
u, Raina mengangkat tangannya. "
a sedikit terangkat. "Ap
k selalu terlihat serius? Apa Bapak
enoleh ke arah Raina dengan tatapan kage
. "Kalau tidak ada pertanyaan yang relevan den
an, Pak. Bapak nggak pernah tersenyum
Raina, saya tidak di sini untuk membahas kebiasaan pribadi saya. Ka
bahkan menahan senyum jahil di wajahny
ang kelas, Raina terus mencoba menarik perhatian sang dosen, mulai
kelas
dekat pintu dengan alasan ingin bertanya sesuat
nyaan, kali ini soal materi," kata
ngnya dengan
ilah consideration? Kenapa ng
ti sejenak dan memberikan penjelasan singkat. Namun, saat dia
trak, bagaimana dengan janji cinta, P
sa terganggu. "Raina, kamu sudah cukup bertanya
senyum lebar. "Tapi, Pak, saya serius
ang juga. Saya tidak akan segan memberi tegura
Tidak
Setiap hari, dia mencari cara untuk mendekati Andra, entah dengan pura-pura bertanya soal ma
ng menunjukkan ketidaksukaan, dia tidak pernah benar-benar marah. Bahkan, ada saat-sa
ri kepada Siska dan Maya. "Dia marah-marah,
baik?" tanya Siska s
embuka diri. Aku nggak akan menyerah,"
ikelilingi berbagai camilan, botol minuman soda, dan tumpukan buku kuliah yang terbengkalai
meregangkan tubuh. "Kita perl
Siska sambil membuka
sankan," timpal Raina, memut
or Dare. Tapi... dengan
tarik. "Ekstrem gimana maks
pun tantangannya. Kalau nggak, ada hukum
Jangan-jangan cuma suruh joget
sambil memandangi Raina penuh arti. "Misalnya, kam
s. "Serius? Itu ta
ak berani, bilang a
alis. "Siapa ta
dan meletakkannya di tengah. "Kita pakai b
dan ujungnya berhent
Dare?" t
wab Siska
oice note ke gebetanmu dan bila
wa gugup. "
an ngecut, y
kam pesan suara, dan mengirimkannya ke nomor gebetannya.
agi, kali ini b
nya Siska dengan na
ab Raina ta
. "Kamu harus mendekati Pak Andra, dosen killer kit
terdengar konyol, tapi sangat menarik
ak berhasil bikin dia setidaknya menunjukkan perasaan
ina dengan penu
terbaiknya. Ia memilih gaun kasual berwarna pastel yang manis, be
Siska yang berdiri di a
akin semua orang punya sisi lembut,"
g dosen, tempat biasanya Pak Andra berada sebelum
ngar suara ber
k mengetik di laptop. Pak Andra, dengan wajah dingin dan
a?" tanyanya t
ang tugas minggu lalu," kata
" Andra men
as tentang perbandingan hukum perdata. Saya ingin
lalu menunjuk kursi
. Dalam hati, ia berpikir, Oke, tahap pertama berhasil. Seka
da sedikit pun senyum yang muncul di wajahnya. Meski begitu, R
inan
Maya tertawa mendengar cerita Raina
ya?" tanya Maya sam
ak akan kalah," jawab
ani," usul Siska. "Mungkin mulai ajak d
aku coba. Aku akan cari
sanya Pak Andra berjalan melewati untuk menuju ruang kelas. Ketika m
gi, Pak!" s
api akhirnya mengangguk.
aja. Bapak kelihatan sibuk
an terus berjalan, tet
eh tanya
as, lalu berhenti.
ya, selain kerja dan mengajar," tanya R
ebelum akhirnya menjawa
apa yang
Andra singkat, lalu
singkat, tapi setidaknya ia berhasil membua