icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Menyukai Dosen karena Truth or Dare Gila

Menyukai Dosen karena Truth or Dare Gila

Penulis: Aditya
icon

Bab 1 Tantangan Berbahaya

Jumlah Kata:1613    |    Dirilis Pada: 01/12/2024

at dan disiplin yang ketat. Namun, di balik gedung-gedung megah dan suasana akademis yang sibuk, ada sa

rapi, rambut selalu tersisir ke belakang, dengan kemeja putih yang tak pernah terlihat kusut. Sikapnya membuatnya terli

smita, dosen killer

, bahkan mungkin jatuh cinta!" ujar R

hafal betapa impulsifnya Raina, hanya bi

pi mendekati Pak Andra? Kamu serius?" tany

adar iseng. Kalian tahu kan tadi malam aku kalah truth or dare? M

aku nggak nyangka kamu bakal terima tantangan ini. Maksudku, kita ngomongin Pak An

an," sahut Raina sambil menyandarkan punggung ke kursi. "

napas. "Kamu be

r. "Semoga berhasil, Rain. Tapi jangan sam

kan h

epan, tepat di depan meja dosen. Ketika Andra masuk ke ruangan dengan langkah tegas, suasana langsung beru

sambil menaruh map tebal di atas me

rempak, kecuali Raina yang dengan santa

askan materi. "Hari ini kita akan membahas konsep dasa

u, Raina mengangkat tangannya. "

a sedikit terangkat. "Ap

k selalu terlihat serius? Apa Bapak

enoleh ke arah Raina dengan tatapan kage

. "Kalau tidak ada pertanyaan yang relevan den

an, Pak. Bapak nggak pernah tersenyum

Raina, saya tidak di sini untuk membahas kebiasaan pribadi saya. Ka

bahkan menahan senyum jahil di wajahny

ang kelas, Raina terus mencoba menarik perhatian sang dosen, mulai

kelas

dekat pintu dengan alasan ingin bertanya sesuat

nyaan, kali ini soal materi," kata

ngnya dengan

ilah consideration? Kenapa ng

ti sejenak dan memberikan penjelasan singkat. Namun, saat dia

trak, bagaimana dengan janji cinta, P

sa terganggu. "Raina, kamu sudah cukup bertanya

senyum lebar. "Tapi, Pak, saya serius

ang juga. Saya tidak akan segan memberi tegura

Tidak

Setiap hari, dia mencari cara untuk mendekati Andra, entah dengan pura-pura bertanya soal ma

ng menunjukkan ketidaksukaan, dia tidak pernah benar-benar marah. Bahkan, ada saat-sa

ri kepada Siska dan Maya. "Dia marah-marah,

baik?" tanya Siska s

embuka diri. Aku nggak akan menyerah,"

ikelilingi berbagai camilan, botol minuman soda, dan tumpukan buku kuliah yang terbengkalai

meregangkan tubuh. "Kita perl

Siska sambil membuka

sankan," timpal Raina, memut

or Dare. Tapi... dengan

tarik. "Ekstrem gimana maks

pun tantangannya. Kalau nggak, ada hukum

Jangan-jangan cuma suruh joget

sambil memandangi Raina penuh arti. "Misalnya, kam

s. "Serius? Itu ta

ak berani, bilang a

alis. "Siapa ta

dan meletakkannya di tengah. "Kita pakai b

dan ujungnya berhent

Dare?" t

wab Siska

oice note ke gebetanmu dan bila

wa gugup. "

an ngecut, y

kam pesan suara, dan mengirimkannya ke nomor gebetannya.

agi, kali ini b

nya Siska dengan na

ab Raina ta

. "Kamu harus mendekati Pak Andra, dosen killer kit

terdengar konyol, tapi sangat menarik

ak berhasil bikin dia setidaknya menunjukkan perasaan

ina dengan penu

terbaiknya. Ia memilih gaun kasual berwarna pastel yang manis, be

Siska yang berdiri di a

akin semua orang punya sisi lembut,"

g dosen, tempat biasanya Pak Andra berada sebelum

ngar suara ber

k mengetik di laptop. Pak Andra, dengan wajah dingin dan

a?" tanyanya t

ang tugas minggu lalu," kata

" Andra men

as tentang perbandingan hukum perdata. Saya ingin

lalu menunjuk kursi

. Dalam hati, ia berpikir, Oke, tahap pertama berhasil. Seka

da sedikit pun senyum yang muncul di wajahnya. Meski begitu, R

inan

Maya tertawa mendengar cerita Raina

ya?" tanya Maya sam

ak akan kalah," jawab

ani," usul Siska. "Mungkin mulai ajak d

aku coba. Aku akan cari

sanya Pak Andra berjalan melewati untuk menuju ruang kelas. Ketika m

gi, Pak!" s

api akhirnya mengangguk.

aja. Bapak kelihatan sibuk

an terus berjalan, tet

eh tanya

as, lalu berhenti.

ya, selain kerja dan mengajar," tanya R

ebelum akhirnya menjawa

apa yang

Andra singkat, lalu

singkat, tapi setidaknya ia berhasil membua

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tantangan Berbahaya2 Bab 2 setelah berhasil menggali sedikit informasi3 Bab 3 Ada sesuatu dalam tatapan pria itu4 Bab 4 Mungkinkah dia tunangan Andra5 Bab 5 Raina merasa terpojok oleh pertanyaan Andra6 Bab 6 Karina menatap Raina dengan tatapan sinis7 Bab 7 Andra dipanggil oleh pihak rektorat8 Bab 8 Pilihan mereka akan menentukan masa depan9 Bab 9 Hari-hari setelah percakapan mereka di ruang tamu10 Bab 10 biasanya sangat tenang dan terkendali11 Bab 11 kecemasan12 Bab 12 Pagi hari yang cerah tidak mengurangi ketegangan13 Bab 13 Malam semakin larut, namun di apartemen Andra14 Bab 14 Andra menghabiskan banyak waktu di kantornya15 Bab 15 Konferensi pers dimulai dengan suasana tegang16 Bab 16 matanya menatap ke luar17 Bab 17 membuat jantungnya berdegup lebih cepat18 Bab 18 Raina merasa lebih terjaga dari biasanya19 Bab 19 Darren telah memberikan mereka informasi20 Bab 20 Pintu ruangannya terbuka21 Bab 21 situasi semakin memanas22 Bab 22 Keputusan yang diambil Alif di ruang pertemuan23 Bab 23 ia tahu satu hal yang pasti24 Bab 24 Alif dan timnya bergerak lebih dalam25 Bab 25 Melangkah keluar dari klub malam26 Bab 26 Alif menatap layar laptop dengan mata yang semakin terfokus27 Bab 27 ampaknya merasakan ketegangan yang sama28 Bab 28 Alif dan Fajar keluar dari ruang pertemuan29 Bab 29 Fajar akhirnya berbicara30 Bab 30 Perjalanan mereka semakin tegang seiring waktu berlalu31 Bab 31 Suara pria itu begitu menggetarkan32 Bab 32 Mereka bertiga berjalan keluar dari gedung itu33 Bab 33 Alif terbangun lebih awal dari biasanya34 Bab 34 matanya menatap kosong ke arah cangkir kopi di meja35 Bab 35 Saat tiba di lantai dua36 Bab 36 Alif menatap Arjuna dengan mata penuh tekad37 Bab 37 langit kota yang gelap dan berawan