Setetes Embun Cinta
an. Setelah kedatangan Arman dan bantuan yang diberikan, keluarganya merasa ada harapan unt
ta Pak Ahmad, suaranya serius. Aisha melihat wajah
a Aisha, duduk di tep
elakukan sesuatu sebagai balas budi. Ayah ingin menjodohkanmu
trik. "Apa? Ayah, saya tidak bisa!"
k, dia dapat membantu kita. Jika kamu menikah dengannya, kita bisa mendapatkan le
ru saja bertemu! Apa yang Ayah pikirkan?" Ais
sudah mengalami terlalu banyak kesulitan. Jika kamu bisa menjalin hubungan ini, k
ngin yang terbaik untukmu. Tuan Arman memiliki semuanya-kekayaan
n itu. Saya ingin menikah karena cinta, bukan ka
enerima tawaran ini, apa yang akan terjadi pada keluarga kita? Apa kamu mau mel
ang tidak saya cintai. Saya tidak akan bahagia, dan itu akan membuat hidu
amu kehidupan yang lebih baik. Ini bukan hanya tentang kamu, tetapi t
ncintainya? Apa yang akan terjadi pada saya?" Aisha merasa terdesak. D
ta bisa tumbuh seiring waktu. Banyak orang yang menikah tanpa cinta di awal, t
memang dalam kesulitan, tapi saya tidak ingin mengorbankan kebahagiaan saya sendiri. Saya ingi
sulit, tetapi terkadang kita harus mengambil langkah yang tidak kita ingink
nnya, dan saya berterima kasih atas itu. Tapi saya tidak bisa menjadikan diri saya sebagai
erus hidup dalam ketidakpastian seperti
n apa pun yang bisa saya lakukan untuk membantu
is, Aisha. Tuan Arman adalah kesempatan yang
i dia juga tidak ingin mengorbankan kebahagiaannya. "Ayah, Bu, saya mohon, beri saya waktu u
eputusan ini bukan hanya tentangmu. Kami semua terpengaruh ole
kan bantuan, tetapi hatinya menolak untuk menerima perjodohan yang dipaksakan. Dia
jadi. Dalam hatinya, dia tahu bahwa apapun keputusan yang diambil, itu harus datang dari keinginannya sendiri, bukan karena tekanan
*
muan
diambil, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Arman. Dia perlu berbicara dengan pria yang telah memberika
ra Arman terdengar di ujung t
akah Anda sedang sibuk?" tanya
urusan di kantor. Ada yang bisa saya bantu?"
akan. Apakah Anda mau bertemu?" Aisha
mana?" t
akan menunggu di sana, kalau tidak keberat
. Kapan?" tanya Arman, su
ini, sekitar jam emp
di sana," Arman menjawab,
ahu bahwa pertemuan ini akan menjadi momen penting dalam h
Dia memilih meja di sudut yang agak tersembunyi, berharap agar pertemuan ini tetap bersifat rahasia. Tak
pa Arman sambil tersenyum
jawab Aisha, berusaha tersen
bicarakan?" tanya Arman, menata
, setelah mempertimbangkan banyak hal, saya ingin menerima
jut. "Syara
ptasi dan belajar mencintai Anda. Saya ingin merasakan cinta yang tulus, bukan hanya p
sha. "Jadi, kamu ingin kita menikah tetapi denga
ga harga diri dan perasaan saya. Saya ingin berkomitmen, tetapi sa
p, kita bisa mulai hidup bersam
isa mencintai Anda, saya tidak ingin hidup dalam kepura-puraan,"
a bersedia menerima syarat itu. Saya ingin kamu merasa nyaman, dan saya ti
ha semaksimal mungkin untuk mencintai Anda," Aisha b
at?" tanya Arman,
jawab Aisha, senyu
esar yang baru saja terjadi. "Setelah pernikahan, ka
rus hal-hal di sana. Kita bisa bertemu lagi setelah semuanya tenang. Dan jangan k
nya berjalan lancar," Aisha berkata, meras
keputusan ini dan percaya kita akan melalui semua ini denga
n itu terasa seperti awal dari perjalanan yang panjang dan penuh tan
k. Dia tahu bahwa hidupnya akan segera berubah, dan dia berharap bisa menjalani semua ini dengan ikhla
**