Setetes Embun Cinta
h menerima perjodohan dengan Arman, semua fokus keluarga Aisha tertuju pada persiapan pernikahan yang lebih bersifat finan
eka, terdapat tumpukan dokumen dan daftar belanja untuk pernikahan. Sua
nyak yang sudah mendaftar, dan kita tidak bisa menunda la
ng harganya sesuai anggaran kita. Tapi, apakah kita benar-be
terbaik untuk keluarga dan tetangga. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk menun
uai," Aisha menjawab, meskipun hatinya merasa tidak nyam
g perlu kita siapkan: katering, dekorasi, dan biaya KUA. Kita harus memastika
mpat untuk resepsi? Sewa gedung atau di
ng akan terlalu tinggi, dan kita tidak mampu," jawab
menampung tamu yang ada. Lagipula, ini ak
indah, bukan hanya sekadar acara yang berfokus pada biaya dan transaksi. "Bagaimana dengan cincin ni
linya. Aku akan pergi ke toko
lalu banyak uang untuk cincin. Kita harus te
a berharap kita bisa memberi sedikit perhatian pada aspek emosional dari pernikahan ini
ta tidak bisa mengabaikan kenyataan finansial yang ada. Semua i
ukan yang terbaik untuk keluarga, tetapi dia merasa terjebak dalam situasi yang tidak dia inginka
mikirkan semua persiapan yang telah dilakukan. Dia merasa kehilangan makna dari pernikahan yang seharusny
ahan ini dengan ikhlas, tetapi semua ini terasa berat," Aisha
melihat orang-orang sibuk mempersiapkan acara pernikahan mereka, dan dia merasa seolah ada yang hilang da
n lamanya, Lila. "Aisha! Sudah lama tidak berte
Saya sedang mempersiapkan pernikaha
calon suaminya?" Lil
Surabaya," Aisha menjelaskan, tetapi dia me
na perasaannya tentang pernikahan ini?"
sa campur aduk. Semua ini lebih tentang memen
g hari itu. Ini tentang perjalanan hidup yang akan kamu jalani. Jika
sa menemukan kebahagiaan di dalamnya,"
eskipun persiapan pernikahan lebih berfokus pada kepentingan finansial, dia bertekad
tersisa, Aisha berusaha untuk tetap positif. Dia ingin memberikan yang terb
rnikahan. Kita tidak boleh membiarkan keadaan ini menghancurkan h
ikahan itu tidak hanya menjadi momen yang berfokus pada biaya, tetapi juga
*
sman
uatunya, dari katering hingga dekorasi. Suasana di rumah dipenuhi dengan harapan dan kegembiraan, meskipun Aisha
Ibu, heran mende
dia membuka pintu, dia terkejut melihat Pak Usman be
yang bisa saya bantu?" Aisha be
untuk menagih hutang keluargamu,
n, kami sedang sibuk mempersiapkan pernikahan. Kami akan mem
sini untuk menagih hutang yang sudah lama ter
yar? Saya akan membayarnya kontan," Aisha berk
ang harus kamu bayar sekarang," jawa
mlah yang sangat besar! Kami tidak bisa memb
u tidak mau tahu alasan. Hutang harus dibayar," Pak
n terjebak dalam situasi yang lebih buruk. "Tunggu sebentar, Pak Usma
yang ada padanya. "Ini, Pak Usman. Saya bayar kontan semua
njukkan kekecewaan. "Kamu tidak berpikir ini akan menyelesaikan
Pak Usman?" Aisha
agaimana dengan pernikahan kita? Kamu tahu kita sudah sepak
ju untuk menikah dengan Anda, Pak Usman. Ini semua terja
ayar semua dengan uang dan melupakan semua yang telah ki
itmen untuk menikah dengan Arman. Ini adalah keputusan yang
engusaha kaya yang datang untuk menyelamatkan keluarg
k Usman. Saya tidak ingin mengorbankan masa depan saya hanya
l, Aisha. Hidup tidak selalu indah. Suatu saat kamu akan melihat s
sa menjalin hubungan yang tidak saya inginkan. Saya berharap Anda bisa memah
telah menghancurkan semua harapanku," Pak
ia merasa menyesal karena harus menolak seseorang yang telah membantu keluarganya, tetapi di
asa hancur. Dia kembali ke dalam rumah, di mana Ay
terlihat pucat?" tanya Ibu, meli
dengan Pak Usman," jawab Aisha pelan
nagih hutang lagi?" Pak Ahm
a. Dia kecewa karena saya tidak ingin menikah dengan dia,
ertekan. Ini semua demi kebaikan kita," Ib
ngorbankan perasaan saya sendiri," Aisha menja
arus tetap fokus pada pernikahanmu dengan Arman dan membangun mas
memiliki konsekuensi, dan dia berharap bisa menemukan kebahagiaan di jalur yang telah dia pilih. Dengan semua perasaan campur
*