icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Setetes Embun Cinta

Bab 2 Pertemuan Yang Menghantui

Jumlah Kata:1587    |    Dirilis Pada: 24/11/2024

dengan pikiran yang penuh kekhawatiran. Setelah mendengar kabar dari Umi Khadijah, dia merasa ada

di meja, wajah mereka pucat. "Aisha, kamu sudah kembali?" ta

atannya tegang?" Aisha bertany

g," jawab Ayah,

ungnya berdegup kencang. Dia tahu betul siapa Pak

nasi dalam waktu sebulan, dia akan mengambil langkah yang lebih

pa maksudnya langkah y

agai istri untuk melunasi hutang," u

"Tapi... itu tidak mungkin! Bu, Ayah, kita tidak bisa

an Ayah. Ayah sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi semua ini

rjadi! Kita harus mencari cara lain!" Ais

suram tentang masa depan. Bagaimana mungkin ia dijadikan istri untuk membayar hutang? Dia tidak

Dia merasa harus menghadapi masalah ini dan mencari jalan keluarnya.

sapa Aisha dengan suara berg

saya bantu?" jawab Pak Usman, duduk sa

ang keluarga saya," Aisha memula

satu bulan untuk melunasi semua ini. Jika tidak, kita haru

kerjaan baru, dan kami berharap bisa melunasi hutang i

. Tapi waktu tidak berpihak padamu, Aisha. Jika dalam sebulan ini tidak ada

tidak bisa membayar?" tanya Aisha

alah solusi yang paling sederhana. Kamu tahu, aku butuh seseorang

a tidak bisa. Ini tidak adil! Saya bukan barang yang bi

dan aku adalah satu-satunya yang bisa membantumu. Jadi, apakah kamu mau menerima tawaran in

t di pundaknya. "Saya tidak ingin menjadi istri Anda! Saya ingin meny

masalah ini. Ingat, waktu terus berjalan. Jika kamu ingin menyelamatkan keluar

ncari cara lain!" Aisha berusaha berbicara deng

ggu jawabannya. Satu bulan dari sekarang, aku akan kembali. Jan

k bisa ia kendalikan. Dalam perjalanan pulang, air mata mengalir tanpa bisa ia b

bu dan Ayah. "Saya tidak tahu apa yang harus

akan mencari cara untuk melunasi hutang ini," kata Ayah, b

alam pernikahan yang tidak diinginkannya. Dalam hati, dia berjanji untuk berjuang demi keluarga

*

pan

rasaan harapan yang muncul ketika mereka mendengar kabar bahwa seorang pengusaha dari Surabaya akan datang.

njual beberapa barang dan mendapatkan uang tambahan," A

k Ahmad dengan nada ragu. "Tapi, kita tidak bisa be

dalah pria muda berusia sekitar tiga puluh tahun, dengan penampilan yang tera

sambil mengamati detail ukiran pada kursi. "Saya bisa

g berusaha memberikan yang terbaik,"

g usaha mebel ini?" tanya Arman, te

n tetap dan produk kami selalu laku. Namun, beberapa bulan terakhir, kami terjebak dalam huta

ngat menyesal mendengar itu. Apa Anda sudah

a kami lakukan. Kami tidak punya modal untuk memulai la

tnya situasi yang dihadapi keluarga ini. "Kalau begitu, mari kita lihat solusi yang

dengar. "Tapi, Tuan Arman, kami tidak ingin merepotkan Anda. Ini adalah usa

an harga yang lebih tinggi dari harga pasaran? Saya bisa memberikan uang tunai dan Anda bisa m

i tidak bisa..." Pa

nsi untuk bangkit kembali. Saya ingin menjadi bagian dari itu. Dengan membeli barang ini, say

ergetar mendengar tawaran te

saya akan menulis cek untuk Anda," ja

Anda tidak perlu melakukan ini. K

luar sana. Saya juga pernah mengalami kesulitan dalam bisnis. Yang terpent

bil selembar kertas dan mulai menulis cek. "Ini untuk Anda. Dengan cek ini, saya ingin Anda

liar yang tertera di cek itu. "Tuan Arman, kami tidak

idak mengharapkan imbalan. Saya hanya ingin melihat usaha ini bangkit kembali. S

. "Tuan Arman, terima kasih. Ini... ini bena

i. Keluarga adalah fondasi yang kuat, dan Anda harus beru

di matanya. "Terima kasih, Tuan Arma

dan berkata, "Saya akan kembali lagi untuk melihat perkembangan us

kan berusaha sebaik mungkin," ja

adi lebih cerah. Aisha dan Ibu saling berp

ta harus memanfaatkan dengan baik," Ai

sih, Arman. Terima kasih, Ya Allah," ucap Pak

gan, mereka kini memiliki harapan baru untuk membangun masa depan yang lebih baik

**

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka