Belenggu Pernikahan Sang Mafia
menjadi suami dan istri." Suara pendeta
ia, melainkan seperti memerintahkan seorang bawahan. Aveline menelan ludah, merasa tak puny
suara rendah yang hanya bisa didengar oleh Aveline. "
g sudah menggenang di sudut matanya. Kenapa aku harus me
dari gereja tanpa basa-basi. Ia bahkan tidak menghirauk
coba berbicara, tetapi kata-katanya
bahagia? Jangan bodoh, Aveline," ucapnya dingin
selalu dilapisi racun. Mobil limousine hitam sudah menunggu mereka di depan
engan tangan yang meremas gaunnya, sementara Gabriel sibuk den
pecah di tengah keheningan. Ia memb
an tatapan menghina. "Kenapa kau? Karena kau adalah pu
an kening. "Apa m
bergema di dalam mobil. "Dia bukan seorang ayah. Dia monster. D
kesalahannya hingga harus menjadi korban kebencian Gabr
ak bisa percaya bahwa ia harus tinggal di tempat sebesar ini. Namun, suasana me
. "Ini kamarmu," ucapnya sambil membuka sebuah pintu. Kamar i
ya Aveline den
di kamarku sendiri, tentu saja. Jangan berpikir aku akan tidur di ranjang yang sama denganmu
hati Aveline. Ia menggigit bibir bawahn
Gabriel tanpa belas kasihan. "Jangan harap ada cinta atau perhatian dari
tan untuk membalas. Pintu tertutup dengan suara keras, meningga
s. Ia tidak tahu bagaimana ia akan menjalani hari-harinya sebagai
ertahan di neraka ini, ia akan menemukan alasan di balik kebencian Gabriel. Aku akan mencarn rahang yang mengeras. Ia mendengar isak tangis Av
ingin. "Aku akan membuatmu menyesali semua yang telah ka
ra baginya. Di sebelahnya, Gabriel Alaric berdiri dengan tatapan dingin, tanpa sedikit pun senyuman di wajahnya. Lelaki itu tampak sempurna dmenjadi suami dan istri." Suara pendeta
ia, melainkan seperti memerintahkan seorang bawahan. Aveline menelan ludah, merasa tak puny
suara rendah yang hanya bisa didengar oleh Aveline. "In
sudah menggenang di sudut matanya. **Kenapa aku harus meni
dari gereja tanpa basa-basi. Ia bahkan tidak menghirauk
oba berbicara, tetapi kata-katanya te
bahagia? Jangan bodoh, Aveline," ucapnya dingin
selalu dilapisi racun. Mobil limousine hitam sudah menunggu mereka di depan
engan tangan yang meremas gaunnya, sementara Gabriel sibuk den
pecah di tengah keheningan. Ia memb
n tatapan menghina. "Kenapa kau? Karena kau adalah putr
n kening. "Apa mak
bergema di dalam mobil. "Dia bukan seorang ayah. Dia monster. D
kesalahannya hingga harus menjadi korban kebencian Gabr
k bisa percaya bahwa ia harus tinggal di tempat sebesar ini. Namun, suasana menc
. "Ini kamarmu," ucapnya sambil membuka sebuah pintu. Kamar i
a Aveline denga
di kamarku sendiri, tentu saja. Jangan berpikir aku akan tidur di ranjang yang sama denganmu
hati Aveline. Ia menggigit bibir bawahnya
Gabriel tanpa belas kasihan. "Jangan harap ada cinta atau perhatian dariku
tan untuk membalas. Pintu tertutup dengan suara keras, meningga
s. Ia tidak tahu bagaimana ia akan menjalani hari-harinya sebagai
tahan di neraka ini, ia akan menemukan alasan di balik kebencian Gabriel. **Aku akan mencarin rahang yang mengeras. Ia mendengar isak tangis Av
a dengan dingin. "Aku akan membuatmu menyesali