icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Belenggu Pernikahan Sang Mafia

Bab 2 Aveline mencoba mengumpulkan dirinya

Jumlah Kata:1447    |    Dirilis Pada: 22/11/2024

yang masih melekat di tubuhnya kini terasa berat, seolah-olah menjadi beban nyata atas penderitaan yang baru saja dimulai. Ia memandang kel

kebencian seseorang yang bahkan tidak kukenal den

nyeka air matanya dan mencoba berdiri tegak. Seorang wanita paruh

am Anda," kata wanita

engangguk lemah

ngan raut wajah penuh simpati. "Maafkan saya jika terlalu lancang, Nyonya

at Aveline merasa tidak terlalu sendiri. "Terima kasi

oba makan, meskipun selera makannya hilang sepenuhnya. Ia tahu ia harus teta

r dan dokumen-dokumen yang berserakan di mejanya. Namun pikirannya tidak tertuju pada pe

gumamnya sendiri. Namun, tidak ada pen

membuyarkan pikirannya.

, semua sudah berjalan sesuai rencana. Leonard Harper mulai b

a terus bertanya-tanya. Pada akhirnya, dia aka

agu, "Dan Nyonya... bagaimana dengan d

. "Dia bukan urusanmu. Dia hanya al

gan cepat, meninggalkan Gabriel

as ranjang besar yang terasa seperti gua kosong. Setiap kali ia meme

ra langkah kaki di lorong. Dengan hati-hati, ia membuka pintu dan meli

eperti ini? pikir Aveline. Ada ras

emastikan dirinya tidak terdengar. Sesampainya di depan ruang

n seseorang di telepon. Suaran

u tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Leonard Harpe

purna, tetapi apa yang sebenarnya telah dilakukan ole

u?" tanya sua

n nada dingin. "Dia hanya bagian dari rencana

Air matanya kembali mengalir tanpa bisa ditahan. Ia m

ari alat untuk pria itu. Apa aku bisa bertahan dalam pernikahan seperti ini? pikirny

," gumamnya dengan suara bergetar. "Aku har

elap gulita. Ia tahu jalannya tidak akan mud

lipisnya dengan frustasi. Ia tahu rencananya berjalan dengan baik, tetapi un

tinya berkata sebaliknya. Di balik semua kebenciannya, ada ses

ya merasa semakin kecil. Gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya kini terasa berat, seolah-olah menjadi beban nyata atas penderitaan yang baru saja dimula

m kebencian seseorang yang bahkan tidak kukenal den

nyeka air matanya dan mencoba berdiri tegak. Seorang wanita paruh

am Anda," kata wanita

ngangguk lemah.

ngan raut wajah penuh simpati. "Maafkan saya jika terlalu lancang, Nyonya

t Aveline merasa tidak terlalu sendiri. "Terima kasih,

oba makan, meskipun selera makannya hilang sepenuhnya. Ia tahu ia harus teta

-

r dan dokumen-dokumen yang berserakan di mejanya. Namun pikirannya tidak tertuju pada pe

umamnya sendiri. Namun, tidak ada penye

membuyarkan pikirannya.

, semua sudah berjalan sesuai rencana. Leonard Harper mulai b

a terus bertanya-tanya. Pada akhirnya, dia aka

gu, "Dan Nyonya... bagaimana dengan dia

"Dia bukan urusanmu. Dia hanya alat

an cepat, meninggalkan Gabriel se

-

s ranjang besar yang terasa seperti gua kosong. Setiap kali ia memeja

ra langkah kaki di lorong. Dengan hati-hati, ia membuka pintu dan meli

seperti ini?** pikir Aveline. Ada r

emastikan dirinya tidak terdengar. Sesampainya di depan ruang

n seseorang di telepon. Suaran

u tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Leonard Harpe

purna, tetapi apa yang sebenarnya telah dilakukan ole

u?" tanya sua

nada dingin. "Dia hanya bagian dari rencana in

Air matanya kembali mengalir tanpa bisa ditahan. Ia mun

dari alat untuk pria itu. Apa aku bisa bertahan dalam pernikahan seperti ini?** pikir

," gumamnya dengan suara bergetar. "Aku har

lap gulita. Ia tahu jalannya tidak akan mudah

lipisnya dengan frustasi. Ia tahu rencananya berjalan dengan baik, tetapi un

tinya berkata sebaliknya. Di balik semua kebenciannya, ada ses

riel semakin marah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka