icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Belenggu Pernikahan Sang Mafia

Bab 3 Jejak Kebencian

Jumlah Kata:1544    |    Dirilis Pada: 22/11/2024

ic sudah tampak sibuk. Para pelayan berlalu-lalang mengerjakan t

memandang cermin besar di kamar yang menunjukkan pantulan dirin

enderitaan. Ia membersihkan wajahnya, mengganti gaunnya dengan pakaian sed

g rapi. Ia tampak seperti sosok sempurna seorang pria kaya dan berkuasa, tetapi dinginn

ne pelan, mencoba

eline dengan ekspresi datar. "Kau tidak per

ang cukup jauh darinya. Sepiring roti panggan

gin sekali bertanya tentang apa yang ia dengar semalam,

uar," ucap Ave

tap makanannya, menatap

k bisa terus-menerus terkunci di dalam ru

ni, Aveline, dunia luar tidak aman untukmu. Banyak orang y

utkan kening.

Gabriel tajam. "Kalau kau ingin keluar, kau harus

riel, tetapi ia tidak ingin memperpanjang argu

atu anak buahnya yang berdiri di dekat pintu. "Eric, kau tema

dengan rambut hitam pendek, m

l di pusat kota. Aveline menghirup udara segar, mencoba menikmati k

rlalu dekat," kata Aveline samb

ga Anda, Nyonya. Jika sesuatu terjadi,

t. "Dia selalu seperti itu?" tanyanya, mencoba mencari t

, "Tuan Gabriel adalah pria yang sang

ktif? Sepertinya itu bukan kata ya

ahu lebih baik untuk tida

semua yang telah terjadi dalam hidupnya. Namun, ketika ia sedang dudu

tapnya dengan tatapan tajam. Aveline tidak mengenalnya, tetapi

gilnya denga

endekat. "Ada

Aveline, menunjuk ke arah pr

erubah serius. "Tetap di sini," katan

ekat, pria itu masuk ke dalam

ng. "Kita harus kembali ke man

yang terjadi?" tan

ktu untuk men

gu mereka di ruang tamu. Tatapannya penuh ke

i?" tanyanya den

Nyonya di taman," lapor Eric. "Saya t

a menoleh ke arah Aveline

i suara Gabriel, meskipun itu hanya sesaat

l cepat. "Mulai sekarang, kau tida

? Ta

au istriku sekarang, dan aku bertanggung jawa

gunanya berdebat dengan Gabriel. Ia hanya bisa ke

ngan Gabriel? Pikir Aveline sambil men

rjanya, menatap foto keluarga Aveline yang

a rendah. "Permainan ini belum selesai

ic sudah tampak sibuk. Para pelayan berlalu-lalang mengerjakan t

memandang cermin besar di kamar yang menunjukkan pantulan dirin

enderitaan. Ia membersihkan wajahnya, mengganti gaunnya dengan pakaian sed

rapi. Ia tampak seperti sosok sempurna seorang pria kaya dan berkuasa, tetapi dinginnya

ne pelan, mencoba

eline dengan ekspresi datar. "Kau tidak per

ang cukup jauh darinya. Sepiring roti panggan

in sekali bertanya tentang apa yang ia dengar semalam, t

uar," ucap Ave

tap makanannya, menatap

k bisa terus-menerus terkunci di dalam ru

i, Aveline, dunia luar tidak aman untukmu. Banyak orang yan

utkan kening.

Gabriel tajam. "Kalau kau ingin keluar, kau harus

riel, tetapi ia tidak ingin memperpanjang argu

atu anak buahnya yang berdiri di dekat pintu. "Eric, kau tema

dengan rambut hitam pendek, m

-

l di pusat kota. Aveline menghirup udara segar, mencoba menikmati k

lalu dekat," kata Aveline sambil

ga Anda, Nyonya. Jika sesuatu terjadi,

t. "Dia selalu seperti itu?" tanyanya, mencoba mencari t

"Tuan Gabriel adalah pria yang sangat

ktif? Sepertinya itu bukan kata ya

hu lebih baik untuk tidak

emua yang telah terjadi dalam hidupnya. Namun, ketika ia sedang duduk

apnya dengan tatapan tajam. Aveline tidak mengenalnya, tetapi ad

ilnya dengan

endekat. "Ada

veline, menunjuk ke arah pria

erubah serius. "Tetap di sini," katan

ekat, pria itu masuk ke dalam

ng. "Kita harus kembali ke man

yang terjadi?" tan

tu untuk menje

-

gu mereka di ruang tamu. Tatapannya penuh ke

i?" tanyanya den

Nyonya di taman," lapor Eric. "Saya t

menoleh ke arah Aveline.

suara Gabriel, meskipun itu hanya sesaat.

l cepat. "Mulai sekarang, kau tida

? Ta

au istriku sekarang, dan aku bertanggung jawa

gunanya berdebat dengan Gabriel. Ia hanya bisa kemb

ngan Gabriel?** Pikir Aveline sambil men

janya, menatap foto keluarga Aveline yang i

dengan suara rendah. "Per

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka