Aku Istrimu, Mas, Bukan Budakmu
uin lontong sayurnya malah nggak ada mampir
sayur aku kira ada masalah serius y
kalau pesen sesuatu harusnya kamu peka. Ngasih duit aja enggak kok," uja
ua
ng di banting, Mas Tedy enta
itungannya sampai segitu, dasar istri medit!!" ucap Mas Tedy d
yang medit. Dasar suami dzholim tapi
*
k menggiling jagung. Dari jam setengah empat pagi aku
mah bersama mas Tedy, anak-anak memilih
ayaran. Tetapi aku hanya menonton mas Tedy menerima ban
gadain khitanan buat Shaka, kasihan dia udah minta terus dari kelas li
as mas Tedy
ung bekas jagung milik kami yang sud
m sembilan, dan di rumah M
menuju rumah Mamaknya dan memarkirkan seped
apa, Ted??" Tanya Mak Sarmi saat Mas
i yang ternyata mereka sudah datang. Pasti mereka dikabari
dari sakunya. Mak Sarmi, Mas Tarji, Mbak Tasih
elas ribu, dan ini notanya." Mas Tedy meletakkan tumpukan u
inggi lumayan dapat segini," ujar Mak Sarmi deng
ebun dan di tanami jagung juga. Beliau sengaja menanam bar
a asik banget. Pada
ang menghampiri kami, dia sudah dandan dengan rambut yang basah. Berbed
cair." Mak Sarmi meminta
nyak, Ted?" ta
ah, Mbak," b
a petak kan semua dapat sepuluh juta, jadi aku kasih lima juta ya. Dan dua juta ini untuk ja
an uangnya kepada orang tua dan Ka
juta kurang sep
ima ratus ribu kurang sepuluh ribu buat kamu. Tolong di cukup
lima ratus ribu, ini malah di potong sepuluh ribu. Kalau pun dia dapat kerjaan serabutan dirinya hanya mem
n mas Tedy sama sekali tak dapat pekerjaan dan rezki
sesukamu. Lebih baik aku kerja jadi babu satu bulan bisa
n menurut dan tidak protes seperti biasanya. Tetapi, kesabaran seseorang
au kamu kemanain. Ingat, kalau kita rajin bersedekah rezki kita akan bertambah berkali-kali
i lipat, kamu nggak mau dapat Rezki nomplok, Li? Andai aku jadi kamu, aku pasti tidak akan men
ngan perasaan dongkol. Buat apa rajin bersedekah kalau anak dan istrinya di terl
enatapku dengan tatapan sinis seolah-olah mere
ang lagi sama Tedy. Oohh, aku tahu pasti uang yang di kasih Tedy kam
un miskin mereka tidak pernah mengemis atau pun
pakku yang hanya sepetak di garap Mas Tedy tetapi dia tak pernah memberi jatah wa
uaku. Kamu panen padi dari sawah Bapakku aja kamu bagi-bagikan kepada keluar
mu bisa garap sendiri ya udah garap aja, aku udah e
rang, baiklah aku akan meladeninya
balasku dengan ketus juga. Aku berla
agal panen. Mana nggak punya
okelah akan ku buktikan kepada mereka