Aku Istrimu, Mas, Bukan Budakmu
hkan cari lelaki lain sebag
yang terkenal alim dan rajin meminta istrinya untuk mencari le
arap kubawa anak-anak. Biar kamu tahu rasanya mengurus dan mencukupi kebutuhan dua anak," ucapk
. Mencari pria lain? Memangnya aku ini istri siapa? Lidah
Tedy sangat santai dan seperti tak ada beban, membuatku semakin geram. Ia selalu mengucapkan kalimat itu,
ilik Bapakku. Ia akan memanen jagung manis. Aku akan menyusu
enam SD. Setelah itu, mengantar putri bungsuku, Kayla, yang masih sekolah
membantu memanen jagung. Mereka akan di ber
a berangkat sekolah
, Mak,"
, nanti baru bantu
in sampun sarapa
k sembari memasukkan jagung-jagung
gi. Setelah itu, aku membantu memasukkan jagung manis ke da
a mengumpulkan setiap jagung yang dipetik kemudia
awa pulang, Li, kasih juga u
up pas-pasan, bahkan tetanggaku yang seri
lnya yang bagus di jual, di sana kan en
, tapi juga masih bagus-bagus
ang sebentar lagi datang. Matahari mulai condong, aku berpa
Tedy pulang dengan membawa empat karung jagung mang
nya, Mas, memang bi
t hatiku dongkol. Enak saja jagung mani
ih baik aku mandi dan setelah
? Kesini ada jagung
bahnya
Aku sudah bisa menebak kalau ia sedang berbicara den
i bertubuh tinggi, dan perut buncit datang m
segera pamit pulang, mungkin mereka meras
h, langsung diangkut Mas Nobi ke atas moto
ngga dekat rumah lainnya. Emang Bapak berpesan untuk dikasihkan sama Mas Nobi, nggak kan. Lagian bisa-bisanya
aknya sangat royal. Suami macam apa dia, se
siapa? Aku kan," ucapnya tambah ngey
anis jika habis panen jagung dan akan ia bagi-bagikan dengan tetangganya d
arung kecilku yang cukup ramai hari ini. Warung ini adalah sumber ut
uh sambil mengecek HP. Ada notifikasi masuk, ungga
ASIL PANEN DARI
endiri saja tak pernah ia urus, tapi sekarang malah sok-sok rajin jadi petani sukses. Padahal semua itu s
omentar-komentar di
banya
ro," balasnya, menambahkan emoj
minta
ikan ke tetangga," balasnya lagi, seolah
nggakan itu bukanlah hasil kerja kerasnya, melainkan milik Bapak dan Mam
ruh, aku mencari Mas Tedy yang
ang panen jagung itu? Nggak ada sekalipun dia memberi pengakuan kal
wajah datar, seolah masalah ini sepele
ang begitu? Itu hasil keringat Bapak dan Mamakku, loh! Harusnya kamu juga me
biarin aja. Aku nggak peduli soal itu," katanya dengan nada d
ka yang semakin mendalam. Rasanya seperti ada tembok yang makin tingg
-