Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku
embuat Anakk
: Lusia
rt
aanku, entah mengapa hati dan perasaa
lang untuk menemui
🌹🌹🌹
edatanganku, ia berlarian kearahku bersama Kur
menjadi pengobat lelah
enyum mesra ket
g Hardi menyodorkan
nerima gelas berisi air la
terik seka
mbari mengeluarkan isi plastik yang tadi a
uk Kurnia gak ada, nanti Emak ngumpulin uang untuk beli baju
uat kalian bahagia," ucap suamiku semb
elihat suamiku yang tib
u sambil membuka plastik ber
ng rajin agar kelak bisa menjadi Anak kebanggaan Mak d
endengar ucapan
t baju," sahut Kurn
tatap lalu ia menghampiri
n tak mampu menja
a belum mampu membuat kalian bahagia!"
Mak sudah siapin semuany
ri ini!" seru Kurnia sambil t
nyum mend
u. Wajahnya terlihat sa
an rasa yang tak da
gil Anak-anaknya dengan lembut, kemudian beralih
ku itu yang telah menunggu dia
eluk Bapak!" ujar Bang
mun mereka tetap memeluk Bapak mereka. Aku pun
riku," ucap Bang Hardi dengan wajah
gak ada salah," sahu
gguk seraya menge
k pernah melakukan kesalahan sama sekali kepada kami
dan menatap Anak-an
sahut Fandi
enyum yang terlihat b
a maaf kepada kalian, dan ikhlaskan semua, karena semua yang ada didunia ini milik Allah, termasuk Bapak, E
kemana? Kok sepertinya Bapak
k gak akan pergi kemana-mana kok, benarkan
, jika saatnya tiba Abang harap kalian merelakan
nak hanya mamp
ng sama Adek udah lapar belum?" tanya
Pak," sahut m
ah mengekori
akan dulu s
jawab Fandi
waqina adzabanar amiin," Fandi membaca
iin
iin
nan dengan penuh rasa
di. Hati dan perasaanku semakin tak tenang hing
k-balik gak dimakan?" tanya Fandi
natapku sambi
ggu fikiran Adek. Istigfar niscaya Allah akan
menurutku. Melainkan lengkungan patah, seperti
ek udah
juga
wa masuk semua pakaian dari Juragan Sekar kedalam
," sahut
" ujar Kurnia sembari m
angkat!" seru Fan
n tubuh sedikit membungkuk menahan beban berat dari kantong
ujar Fandi sembari membungkukkan tubu
dikit terseok menu
ngi Fandi dari
Merekalah penguat dan pengobat
nak yang sangat membanggakan buat kita," ujar Ban
enggaman tanga
sakan setelah hari ini aku tak dapat lagi menatapnya sepe
endung. Namun aku segera menghapus dengan uju
ng
mm .
ku setelah Anak-anakku berada di ruang depan. Jadi membuat
ati yang selama
n semua rasa, tak urung lolos ju
h dengan Suamiku? Bagaimana a
ur untuk merawat Anak-anak. Namun kita tak dapat menolak takdir yan
mampu lagi mengucapk
samb