Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku
akan Enak M
: Lusia
air mata. Aku sedikit m
erlihat sembab. Dan masih ad
rt
g Hardi seolah enggan jauh
irinya, menggantika
buruh cuci setrika di rumah tetang
u seragam SMA yang terlihat sangat dekil dan kotor. Aku mengamati seragam yang ada di tangank
at sulit untuk di hilangkan. Kecuali dengan serbuk khusus atau cairan penghilan
ni lagi sambil memeriksa noda yang
rkena getah pohon pisang!" ujar Juragan Ani sembari mele
anjak masuk kedal
ekali tak pernah pelit. Satu hal yang aku suka bekerja pada Juragan Ani, jika pekerjaanku seles
MA kelas tiga, yang namanya Ajeng. Ia suka seenaknya k
anyak yang harus kucuci setri
nak-anak kamu suka ya!" ujar beliau memberikan uang sebesar lima puluh ribu
aya hanya empat puluh ribu," ujarku samb
p. "Itu tambahan buat kamu Num, saya tau kamu sanga
Beliau den
ya memang sangat membutu
ah, saya yakin suatu saat nanti kamu pasti hidu
ragan. Kalau begitu sa
di jalan ya!" Jura
anggukan lalu meni
i mengucap syukur atas ni'mat ya
n sedikit uang yang aku dapat untuk beberapa hari. Aku
ti warung yang tak
. bayar hutang kamu! Enak aja beli di warung lain, kalo ngutang kewarungku," hardik
terluka mende
ragan Ani!" ujarku sambil mengan
utang!" sahutnya dengan tatapan sinis. Aku malu
sekali melirik kepadaku. Mungki
a mendekatiku dengan me
. Hanum baru saja selesa
pan Bude Sinta dengan na
. Beliau menatapku dengan lembut. "Num, ini ketingga
elah mendengar langsung pe
gu!" umpatnya sambil berlalu
m, kasihan Anak-anak
menundukkan kepalaku dan
mereka, setelah Juragan A
mengucapkan salam dan ma
Fandi dan Kurnia
g kedua Anakku ketika melihatku menaruh p
," titahku kepada mereka berdua. Mereka
ak ...!" seru Nia dengan girang dan bahagia, aku meliha
ur Mak, kita bisa makan enak Mak sore in
t kalian buat kita semua," sahutku
g ya?" tanyaku kep
um M
nnya ketempatnya. Lalu menyimpan lauk
a kuenya ....," ujar F
a Mak," sah
lihat mereka yang tak pernah mendapatkan yang m
-anak Soleh dan Soleha seperti kalian," ujark
ng satu nih!" Fandi dan
a Allah, terimakasih Engkau telah memberikan sedik
amu'al
. Abang baru pulang!" tanyaku sambil menciu
su kotak!" teriak Kurnia dengan s
Bang Hardi sambil berjongk
yodorkan pipet kear
tak," ucapnya setelah
keakraban Bang Hardi
" tanyanya sambil melepas ka
itu, juragan Ani juga memberikan s
dai bersyukur!" tukas Bang Hardi sambil duduk di bale-bale yang berada didapur. D
�🌷🌷🌷
elajar mengaji dengan berjalan kaki, karena mem
ia di rumah. Matahari terlihat memerah di
pulangnya, Fandi akan diantar oleh Guru mengajinya, karena searah denga
i menanti adzan magrib. Fandi baru saja
ruang depan. Tepat sekali, aku selesai menyiapk
ah Bang Hardi sembari bangkit untuk mengambil w
n sholat berjamaah
i sedikit lama dari bia
laman dengan
an Bang Hardi. Ia mencium
air mata. Aku sedikit m
erlihat sembab. Dan masih ad
an Dek!" ujar
am goreng dari Juragan," sahut Kurnia, ia
ng Hardi hanya tersenyum melihat kebahagiaan
ayam gorengnya,
ndi. Aku tersenyum mendeng
Rezeqi yang Engkau berikan untuk keluar
n makanan yang layak buat kalian," ujar Bang Hardi pi
njadi heni
llah senantiasa mendatangkan rezeqi en
guru ngaji Abang," sahut Fandi dengan de
gusap pucuk kepala Anak-anaknya dengan penuh kasih
g tampak dari dapur. Kurnia menemani Abangnya belajar.
belum mendapatkannya. Juragan Hendra menolak untuk memberikan pin
an bang Hardi. 'Kemana lagi
ku termen
Bang. Semoga beliau tak keberatan," ujarku. B
ak!" Bang Hardi meremas jemari tanganku. Aku menggengga
samb